METROPOLITAN.id - Suporter timnas Indonesia sepertinya harus berpikir dua kali bila ingin menyalakan flare atau cerawat ketika menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion. Sebab, pelaku pembakaran flare saat mendukung timnas Indonesia berlaga nantinya bisa diketahui. Bahkan dipastikan berujung sanksi tegas. Divisi Pembinaan Suporter PSSI, Budiman Dalimunthe mengatakan, nantinya mereka bisa mendapat hukuman larangan masuk ke dalam stadion seumur hidup. Aksi pembakaran flare dan petasan memang sempat mencoreng perhelatan Piala AFF U-19 2022, tepatnya laga timnas Indonesia U-19 menghadapi Vietnam, Sabtu (2/7/22). Aksi pembakaran flare di laga itu dikecam banyak pihak termasuk PSSI. Bahkan, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyayangkan karena mengganggu fokus pemain. Budiman menuturkan, pelaku pembakaran flare saat itu sudah ditangkap. Meski tidak dijelaskan secara detail, ia mengaku bisa mengenali oknum tersebut untuk ditindaklanjuti. "Kami meminta komunitas untuk menjaga dan mengawasi. Di tribun selatan dan utara sudah ditangkap, mungkin di lain waktu bisa diidentifikasi," katanya. "Tiket dibeli kan pakai identitas, NIK segala macam, Itulah gunanya tiket hanya boleh untuk satu orang. Nanti seat number juga bakal ada," imbuh Budiman. Memang untuk pelaku pembakaran flare dan petasan di laga timnas Indonesia U-19 melawan Vietnam kemarin, kata dia, belum ada hukuman jelas. Namun untuk selanjutnya Budiman menegaskan akan ada hukuman berat yang akan dijatuhkan untuk menimbulkan efek jera kepada suporter nakal. "Saya belum cek, pelaku yang kemarin baru sekadar ditangkap dan diusir. Berikutnya, kami akan menemui teman komunitas akan dikasih peringatan, atau hukuman," ujarnya. Menurutnya, kejadian berikutnya akan dikoordinasi dengan pihak keamanan. "Bisa diinformasikan juga ke semua tiket provider yang bekerja sama dengan PSSI atau sampai ke klub-klub juga," cetusnya. "Jadi akan lebih susah, apalagi akan ada UU Keolahragaan. Yang seperti ini harus dapat punishment sehingga akan terkucilkan. Itu baru namanya kontrol sosial," pungkas Budiman Dalimunthe. (sumber : Indosport.com)