METROPOLITAN.id - Tewasnya F, bocah kelas 6 SD di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang meninggal dunia karena depresi akibat mengalami perundungan dipaksa menyebutuhi kucing oleh teman sepermainannya, terus jadi perhatian publik. Rupanya, sebelum dinyatakan meninggal, F sudah tidak sadarkan diri satu hari sebelum dilarikan ke RSUD Singaparna Medika Citrautama, Sabtu (16/7) lalu. Dikutip dari pikiran-rakyat.com, Kepala Bidang Pelayanan RSUD SMC, Adi Widodo mengatakan F sudah dalam kondisi penurunan kesadaran saat dibawa ke rumah sakit. Dari keterangan orang tua korban, F sudah tidak sadarkan diri sehari sebelum dibawa ke rumah sakit. "Dari keterangan orang tuanya saat membawa pasien, anaknya itu satu hari sebelum dibawa ke sini sudah tidak sadarkan diri," katanya. Mirisnya, korban juga sudah sakit selama satu minggu di rumahnya. Sehingga saat datang ke rumah sakit kondisi FH demam dan lemah. Menurutnya, FH mengalami komplikasi tifoid yang menyerang ke otak. Komplikasi tifoid bisa menyebabkan gangguan kesadaran seperti yang dialami oleh F. "Apabila terjadi gangguan kejiwaan otomatis akan menurunkan daya tahan tubuh seseorang. Ditambah tidak masuknya makanan maka akan bertambah penyakit yang masuk," kata Adi. Dikutip dari Situs resmi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), tifoid memiliki beberapa gejala, salah satunya penderita akan mengalami gangguan kesadaran. Dalam penjelasannya, penderita tifoid akan mengalami gangguan kesadaran yang kebanyakan berupa penurunan kesadaran ringan. "Bila klinis berat, tak jarang penderita sampai somnolen dan koma atau dengan gejala-gejala psychosis (Organic Brain Syndrome)," tulis penjelasan PERSI. (pr/ryn)