METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor rencana akan mencairkan dana program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) dalam waktu dekat. Namun Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan juga mengaku akan menghentikan program Samisade di desa jika ada temuan atau hal yang menyimpang. “Ini pengawasan full ada di Kami. Kami berhak stop itu desa, jika ada keluar aturan. Kita takut kalau pelaksanaannya tidak bagus tapi kita cairkan termin kedua,” kata Iwan. Bahkan Iwan mengaku tak akan segan menghentikan bantuan keuangan meskipun program Samisade tersebut sedang berjalan di desa. Sebab jika dilanjutkan program yang berjalan di desa tersebut khawatir menjadi ancaman. Selain itu untuk meningkatkan kinerja pada kepala desa (Kades), Iwan mengaku pihaknya telah skema baru dengan menerapkan sistem reward dan punishment bagi seluruh desa. Sehingga dengan sistem tersebut pada kades akan menjalankan program Samisade dengan baik. "Kita banyak belajar dari tahun sebelumnya, makanya perbupnya pun kita revisi agar kedepannya lebih baik. Karena pada dasarnya program Samisade ini spiritnya untuk membangun desa," paparnya. Iwan juga mengultimatum para kades agar segera menyerahkan Laporan Pertangungjawaban (LPj) Samisade tahun anggaran 2021. Sebab saat ini masih ada beberapa desa yang belum menyerahkan LPj. "Kita tidak mungkin memberikan bantuan Samisade tahun 2022 kalau laporannya belum ada, Jadi desa yang belum laporan tidak akan dikasih, bahaya,” tegasnya. Sebelumnya, pada tahun anggaran 2021-2022 ada beberapa desa yang tidak mengajukan program Samisade kepada Pemkab Bogor diantaranya ada Desa Cibanon Kecamatan Sukaraja dan Desa Lulut Kecamatan Citeurep. Sedangkan untuk Laporan Pertangungjawaban (LPj) Samisade 2021 setidaknya ada 35 desa yang belum menyerahkan. “Untuk 2021 hanya satu desa yang tidak mengajukan Samisade sedangkan 2022 ada dua desa. Sementara untuk LPj dari 35 desa itu kit masih tunggu hingga akhir bulan ini,” kata Kepala DPMD Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah. (mam)