METROPOLITAN.id - Sepakbola Indonesia terguncang akibat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Meski begitu, insiden itu disebut tidak akan mempengaruhi status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal itu diungkapkan Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD. Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu, semua agenda Piala Dunia U20 akan tetap berjalan sesuai rencana. Ia mengatakan, Presiden FIFA sudah berbicara dengan Presiden RI Joko Widodo bahwa agenda tetap berjalan sesuai rencana tanpa ada perubahan. "Tidak ada. Presiden FIFA sudah bicara dengan presiden Indonesia, semua acara tetap berjalan, tidak ada kasus banned dari FIFA dalam kasus tragedi Kanjuruhan ini, tidak ada," jelas Mahfud dikutip dari bola.net, Minggu (16/10). Mahfud menyebut Presiden Joko Widodo telah meminta bahwa tindak pidana terkait tragedi Kanjuruhan harus terus diusut. Kendati begitu, pemerintah tidak ikut campur dalam pengaturan pesepakbolaan. "Tapi tindak pidananya, Kapolri diminta mengusut lagi. Sebab jika dugaan tim ada yang harus lebih bertanggung jawab hukum. Polisi sudah direkomendasikan dan didorong preisden untuk terus diusut," tandasnya. Menurutnya, kesimpulan tim ini jelas bahwa PSSI harus bertanggung jawab. Tanggung jawabnya ada dua, satu tanggung jawab hukum pidana. "Karena itu kematian yang sangat mengerikan dan itu karena kelalaian. Sekurang-kurangnya sangat mengerikan kematian 132 orang," tuntas Mahfud. (bol/ryn)