METROPOLITAN.id – Jagat media sosial dihebohkan dengan viralnya video keributan antar taruna Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat acara pelantikan Terpadu Perwira Transportasi tahun 2022. Pada video yang viral di Instagram Indozone.id diperkirakan terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas) Gambir, Jakarta Pusat. Dikutip dari Pojoksatu.id, video yang merekam momen keributan tersebut. Sedikitnya ada 3 potong video yang disertakan. “Terjadi keributan di WISPA 2022 KEMENHUB, penyebab karena saling senggol antara taruna,” demikian bunyi cuitan akun tersebut seperti dikutip, Selasa 25 Oktober 2022. Keributan tersebut terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat. Dimana keributan pecah pasca acara Pelantikan. Tak ayal banyak warganet ikut menyoroti peristiwa tersebut. Kapolsek Metro Gambir, Komisaris Polisi Binsar H Sianturi mengatakan permasalahannya telah diselesaikan. “Sudah diselesaikan,” ucap Kompol Binsar, dikutip dari Pojoksatu. Meski begitu, Kompol Binsar tidak merinci perihal keributan ini. Dia cuma mengatakan kalau penyebab keributan diduga karena adanya kesalahpahaman. Binsar tidak gamblang menyebut apa pemicu kesalahpahaman itu. “(Penyebab keributan) Kesalahpahaman,” ucapnya. Dalam video yang disertakan itu nampak mereka yang terlibat keributan cukup banyak. Mereka saling baku pukul dan juga menendang. Kalimat-kalimat umpatan pun keluar dari mulut mereka yang terlibat keributan. Kemenhub buka suara terkait insiden adu jotos antartaruna di Monas ini. Diketahui, insiden itu terjadi usai acara Pelantikan Terpadu Perwira Transportasi yang nantinya akan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kemenhub. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan pihaknya melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan (BPSDMP) akan memberikan sanksi kepada taruna yang terbukti melanggar. “Kepala BPSDMP telah memerintahkan untuk memberikan sanksi bagi yang terbukti melanggar,” kata Adita dalam keterangannya, Rabu (26/10). Ia menjelaskan, hal ini sesuai dengan tata tertib yang melarang seluruh taruna untuk melakukan kekerasan ataupun terlibat perkelahian. Oleh sebab itu, guna memastikan insiden tidak meluas pihaknya akan mengawasi secara ketat kegiatan taruna. Meski demikian, Adita tidak mengatakan lebih lanjut soal sanksi untuk taruna yang terlibat adu jotos tersebut. Ia hanya memastikan bahwa BPSDMP telah melakukan mediasi dan menyelesaikan persoalan tersebut termasuk mencari penyebabnya. “BPSDMP telah melakukan mediasi dan menyelesaikan permasalahan dimaksud sambil terus melakukan pendalaman-pendalaman untuk mencari penyebab yang memicu insiden dimaksud,” jelasnya. (ps/rb/ryn)