METROPOLITAN.id – Doa wudhu lengkap yang wajib diketahui umat muslim. Melalui pensyariatan thaharah (bersuci) yang menjadi syarat sah sebelum menunaikan ibadah.
Wudhu adalah salah satu bentuk bersuci yang disyariatkan dalam Islam. Terdapat rangkaian gerakan wudhu untuk membersihkan anggota tubuh, dengan cara mengusap.
Gerakan wudhu disertai doa yang mengiringinya ini, menjadi salah satu bentuk ketaatan kita terhadap Allah SWT. Dengan demikian, supaya wudhu kita menjadi lebih berkualitas panjatkanlah doa-doa wudhu ini.
Dikutip dari merdeka.com, berikut doa-doa wudhu lengkap dengan Arab dan latinnya, seperti dihimpun dari NUOnline.
Niat Wudhu
Segala bentuk aktivitas patut dimulakan dengan niat yang baik, layaknya mengerjakan pekerjaan dan beribadah. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Bukhari dalam hadits berikut:
"Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya..." (Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48)
Bacalah niat wudhu dengan tulus dan kesungguhan hati:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
"NAWAITUL WUDHUU-A LIRAF'LL HADATSIL ASHGHARI FARDHAL LILAAHI TA'AALAA"
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."
Disunnahkan berdoa di dalam hati:
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ اللَّهُمَّ اسْقِنِي مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأْسًا لَا أَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدًا
Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika, Allahumma asqini min haudli nabiyyika shallallahu 'alaihi wa sallam ka'san la adzma'a ba'dahu Abadan
Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku (untuk selalu) mengingat dan bersyukur pada-Mu. Ya Allah, beri aku minuman dari telaga Kautsar Nabi Muhammad, yang begitu menyegarkan hingga aku tidak merasa haus selamanya.”
Doa Saat Membasuh Lubang Hidung
Disunnahkan berdoa di dalam hati:
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ اللَّهُمَّ اسْقِنِي مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأْسًا لَا أَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدًا
Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika, Allahumma asqini min haudli nabiyyika shallallahu 'alaihi wa sallam ka'san la adzma'a ba'dahu Abadan
Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku (untuk selalu) mengingat dan bersyukur pada-Mu. Ya Allah, beri aku minuman dari telaga Kautsar Nabi Muhammad, yang begitu menyegarkan hingga aku tidak merasa haus selamanya.”
اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِيْ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ
Allahumma bayyidl wajhi yauma tabyadldlu wujuhun wa taswaddu wujuh
Artinya: “Ya Allah, putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-wajah memutih dan menghitam.”
Doa ini dipanjatkan sebagai harapan supaya di akhirat kelak Allah menggolongkan kita sebagai orang baik. Saat berkumpul di padang mahsyar, orang baik dicirikan dengan berwajah cerah, dan sebaliknya orang jelek dicirikan dengan berwajah kusam.
اللَّهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِينِيْ وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيرًا
Allahumma a'thini kitabi biyamini, wa hasibni hisaban yasiran
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang ringan.”
Sedangkan saat membasuh tangan kiri, berdoa:
اللَّهُمَّ لَا تُعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ وَلَا مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ
Allahumma laa tu'thini bi syimaali, wa laa min waraa'i dzahri
Artinya: “Ya Allah, jangan Kau berikan kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kiriku, dan jangan pula diberikan dari balik punggungku.”
Mengenai doa di atas, berharap kelak di akhirat, saat Allah akan memberikan pada semua catatan amal masing-masing manusia. Apabila manusia dengan amalan yang baik, maka ia akan menerima kitab dengan tangan kanan dan berhadapan muka. Sementara bagi yang amalnya jelek, maka akan menerima kitab amalnya dengan tangan kiri dan diberikan dari balik punggung.
اللَّهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَأَظِلَّنِيْ تَحْتَ عَرْشِكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إلَّا ظِلُّك
Allahumma harrim sya'ri wa basyari 'ala an-nari wa adzilni tahta 'arsyika yauma la dzilla illa dzilluka.
Artinya: “Ya Allah, halangi rambut dan kulitku dari sentuhan api neraka, dan naungi aku dengan naungan singgasana-Mu, pada hari ketika tak ada naungan selain naungan dari-Mu.”
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ
Allahumma ij'alni minalladzina yastami'unal qaula fayattabi'una ahsanahu.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku orang-orang yang mampu mendengar ucapan dan mampu mengikuti apa yang baik dari ucapan tersebut.”
اللهم اجْعَلْهُ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا. اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ الْأَقْدَامُ
Allahumma ij'alhu sa'yan masykuran wa dzamban maghfuran wa 'amalan mutaqabbalan. Allahumma tsabbit qadami 'ala shirathi yauma tazila fihi al-aqdam.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah (segenap langkahku) sebagai usaha yang disyukuri, sebagai penyebab terampuninya dosa dan sebagai amal yang diterima. Ya Allah, mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki yang tergelincir.”
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَنْزِلَ قَدَمِيْ عَنِ الصِّرَاطِ يَوْمَ تَنْزِلُ فِيْهِ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ
Allahumma inni a'udzu bika an tanzila qadami 'anish-shirathi yauma tanzilu fihi aqdamul munafiqin
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu, dari tergelincir saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki orang munafik yang tergelincir.”
(mer/ryn)