METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meluncurkan program Operasi Pasar Murah di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya penanganan dampak inflasi dan kenaikan harga BBM. Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan beserta jajaran melaunching langsung operasi pasar murah penanganan dampak inflasi di Pasar Ciawi, Senin 12 Desember 2022.
Operasi ini akan berlangsung di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor. Menurut Iwan, di tengah ancaman resesi global dan pasca-kenaikan harga BBM, pengendalian inflasi menjadi isu prioritas.
Pemerintah pusat juga telah membuat serangkaian kebijakan untuk mengantisipasi dampak inflasi. Di antaranya membolehkan Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar 20-30 persen untuk dana bantuan sosial (bansos) desa pengendalian inflasi. Ada juga Surat Edaran Mendagri tentang penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pengendalian inflasi.
Selain itu, pemerintah daerah lewat Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) diminta mengalokasikan 2 persen Dana Transfer Umum (DTU) untuk belanja wajib penanganan inflasi.
Iwan menjelaskan, berpedoman pada Permenkeu tersebut, Pemkab Bogor mengalokasikan DTU untuk bansos ke 1000 UMKM dan operasi pasar murah di 40 kecamatan.
"Hari ini saya melaunching pelaksanaan subsidi operasi pasar murah penanganan dampak inflasi di Pasar Ciawi. Operasi pasar ini akan dilakukan di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor," ujar Iwan.
Operasi pasar murah ini berupa komoditi beras, minyak, gula dan ikan kaleng lewat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin).
Sasaran operasi pasar ini sebanyak 35.552 jiwa, diprioritaskan untuk pengemudi ojek online, ojek pangkalan, sopir angkutan pedesaan dan pedagang mikro yang terdampak langsung kenaikan BBM.
Ada juga bantuan sosial (bansos) ke 1000 UMKM. "Kita berharap operasi pasar ini dapat meredam dampak inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat," harap Iwan.
Jika dihitung, DTU untuk penanganan dampak inflasi di Kabupaten Bogor mencapai Rp11,2 miliar. Dana tersebut digunakan untuk bansos ke 1000 UMKM dan operasi pasar di 40 kecamatan. Rinciannya, Rp600 juta untuk bansos ke 1000 UMKM lewat Dinas Koperasi dan UMKM dan Rp10,6 miliar untuk operasi pasar. (fin)