Pada 2019, Lieus dilaporkan ke polisi atas tuduhan tindakan makar. Dia dilaporkan bersama dengan Kivlan Zen atas tuduhan yang sama. Laporan terhadap Lieus terdaftar dengan nomor LP/B/0442/V/2019/Bareskrim.
Perkara yang dilaporkan adalah tindak pidana penyebaran berita bohong (hoax) UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 14 dan atau Pasal 15 terhadap keamanan negara/makar UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 107 jo Pasal 87 dan atau Pasal 163 bis jo Pasal 107.
Tuduhan makar ini sendiri didasarkan atas sebuah video pidato Lieus yang sarat akan muatan makar.
Dia pun memprotes proses penangkapan polisi atas dirinya yang dia nilai tak adil. Lieus merasa diperlakukan seperti ogoh-ogoh (patung Bhuta Kala yang dibawa pada pawai perayaan hari raya Nyepi).
"Saya langsung ditarik, saya diangkat kayak ogoh-ogoh ya kan," kata Lieus
8. Dukung Aksi 212
Lieus Sungkharisma mendukung aksi 212. Ia menyebut aksi tersebut sejarah kebesaran umat Islam. Lieus bahkan mempertanyakan ancaman pidana bagi pihak-pihak yang nekat menggelar Aksi 212.
Baca Juga: Legenda Sepakbola Pele Meninggal di Usia 82 Tahun, Presiden Brasil Tetapkan 3 Hari Berkabung
"Kalau kita bikin acara aja nggak boleh, dihambat, kenapa saya bilang dihambat? Itu ngeri kali Polda tuh, humasnya. Kalau tetep (digelar), ditangkep, ada pasalnya," kata Lieus Sungkharisma dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 9 Desember 2021.
9. Hadiri Ijtima Ulama di Bogor
Lieus Sungkharisma hadir dalam Ijtima Ulama III yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada 2019 silam. Salah satu warganet yang merasa menemui kejanggalan itu adalah pemilik akun @NKRI_pilihanku. Ia mengunggah sebuah foto yang menunjukkan Lieus Sungkharisma sedang berdiri diantara rombongan para ulama dalam acara Ijtima Ulama III.
"Mohon penjelasan siapakah yang di foto ini?" kata akun itu seperti dikutip Suara.com.
Baca Juga: Innalillahi.. Petinggi Sunda Empire Lord Rangga Meninggal Dunia
Unggahan foto tersebut pun langsung ramai dibicarakan warganet. Lieus Sungkharisma yang pernah didaulat menjadi Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia 1985 ini diyakini oleh warganet bukanlah seorang ulama.