Minggu, 21 Desember 2025

Tembus RP150 Ribu Per KG, Harga Cabai Bikin Nangis

- Sabtu, 7 Januari 2017 | 09:28 WIB

METROPOLITAN – Awal tahun warga dibikin pusing dengan kenaikan harga sembako. Termasuk harga cabai yang kian melonjak drastis. Kenaikannya pun mencapai lebih dari tiga kali lipat. Dari semula Rp40.000 per kilogram (kg), kini menjadi Rp130.000 per kg. Bahkan di se­jumlah daerah ada yang tembus hingga angka Rp200.000 per kg.

Pedagang sayuran Pasar Bogor, Nazarudin (50), mengakui kenaikan harga cabai dimulai pada Desember 2016. Ia menjual seharga Rp80.000, namun awal tahun lonjakannya semakin drastis hingga Rp130.000. “Saya ambil dari sananya saja su­dah naik, paling dari harga sekarang saya hanya ambil sedikit keuntungan karena kalau mahal banyak yang nggak beli,” ujarnya.­

Tak hanya pedagang yang mengurangi konsumsi ca­bai rawit merah. Pedagang masakan matang (warteg) juga mengalihkan peng­gunaan cabai rawit merah menjadi cabai merah biasa. Bahkan, ada yang terpaksa beralih ke cabai kering. “Ka­lau harga normal sebelum semahal ini biasanya cuma Rp30.000, tapi sekarang ma­hal sekali. Apalagi memasuki awal tahun, pedagang gagal panen karena faktor cuaca yaitu sering hujan, sehingga merusak pertanian mereka,” bebernya.

Selain cabai rawit merah yang mengalami kenaikan, cabai rawit hijau juga dipatok dengan harga tinggi. Yakni seharga Rp75.000 per kg dari semula Rp40.000 per kg.

Warga Sukasari, Nur Hik­mah (35), mengakui pihaknya sudah mengurangi penggu­naan cabai setelah mengalami kenaikan harga. Bahkan, ia juga sudah beralih ke penggu­naan cabai merah kering yang sudah berbentuk menjadi serbuk. “Sekarang harganya sangat mahal, biasanya saya beli cabai untuk dijual lagi karena saya menjual masakan yang sudah jadi. Karena harg­anya mencapai tiga kali lipat, jadi saya mengganti dengan cabai lain yang lebih murah,” paparnya.

Ia juga berharap harga cabai cepat turun, sehingga tidak membebani masyara­kat, khususnya warga yang selama ini kebutuhannya berkaitan dengan cabai merah. “Mudah-mudahan harganya kembali normal,” katanya.

Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Bogor. Bahkan, harga cabai merah dan rawit meroket hingga Rp150.000 per kilogram.

Pedagang di Pasar Cibinong, Abdul Rosadi, menuturkan, kenaikan ini sudah terjadi sejak Selasa (3/1). Harga ca­bai rawit merah yang semula Rp80.000 merangsek naik sebesar Rp120.000 per kg. Sementara cabai hijau semula Rp70.000 sekarang Rp80.000 per kg. “Kalau dari pasar induk harganya Rp120.000 per kg, tapi kami jualnya ke konsumen Rp150.000 per kg,” kata pria berperawakan tinggi kurus itu.

Rosadi juga mengeluhkan kenaikan harga ini, kare­na langganannya semakin berkurang. “Kalau nggak kita naikkan, kita rugi ng­gak dapat untung. Ya paling diperkecil ukurannya supaya pelanggan nggak kabur,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pasar Jambudua Maradona mengatakan, kenaikan harga juga disebabkan curah hujan yang tinggi di beberapa daerah. “Informasi yang ma­suk kepada kami beberapa petani gagal panen, karena musim yang tidak menentu. Kami akan pantau untuk menjamin ketersediaan pa­sokan,” ujarnya.

Hal ini juga diamini Direk­tur Utama PD Pasar Tohaga Eko Romli. Ia mengaku terus berusaha untuk memastikan pasokan sembako di pasar tradisional tetap aman. “Ka­lau kami lebih ke koordinasi saja biar stok aman,” pung­kasnya.

(mam/rez/c/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X