METROPOLITAN – Awal tahun warga dibikin pusing dengan kenaikan harga sembako. Termasuk harga cabai yang kian melonjak drastis. Kenaikannya pun mencapai lebih dari tiga kali lipat. Dari semula Rp40.000 per kilogram (kg), kini menjadi Rp130.000 per kg. Bahkan di sejumlah daerah ada yang tembus hingga angka Rp200.000 per kg.
Pedagang sayuran Pasar Bogor, Nazarudin (50), mengakui kenaikan harga cabai dimulai pada Desember 2016. Ia menjual seharga Rp80.000, namun awal tahun lonjakannya semakin drastis hingga Rp130.000. “Saya ambil dari sananya saja sudah naik, paling dari harga sekarang saya hanya ambil sedikit keuntungan karena kalau mahal banyak yang nggak beli,” ujarnya.
Tak hanya pedagang yang mengurangi konsumsi cabai rawit merah. Pedagang masakan matang (warteg) juga mengalihkan penggunaan cabai rawit merah menjadi cabai merah biasa. Bahkan, ada yang terpaksa beralih ke cabai kering. “Kalau harga normal sebelum semahal ini biasanya cuma Rp30.000, tapi sekarang mahal sekali. Apalagi memasuki awal tahun, pedagang gagal panen karena faktor cuaca yaitu sering hujan, sehingga merusak pertanian mereka,” bebernya.
Selain cabai rawit merah yang mengalami kenaikan, cabai rawit hijau juga dipatok dengan harga tinggi. Yakni seharga Rp75.000 per kg dari semula Rp40.000 per kg.
Warga Sukasari, Nur Hikmah (35), mengakui pihaknya sudah mengurangi penggunaan cabai setelah mengalami kenaikan harga. Bahkan, ia juga sudah beralih ke penggunaan cabai merah kering yang sudah berbentuk menjadi serbuk. “Sekarang harganya sangat mahal, biasanya saya beli cabai untuk dijual lagi karena saya menjual masakan yang sudah jadi. Karena harganya mencapai tiga kali lipat, jadi saya mengganti dengan cabai lain yang lebih murah,” paparnya.
Ia juga berharap harga cabai cepat turun, sehingga tidak membebani masyarakat, khususnya warga yang selama ini kebutuhannya berkaitan dengan cabai merah. “Mudah-mudahan harganya kembali normal,” katanya.
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Bogor. Bahkan, harga cabai merah dan rawit meroket hingga Rp150.000 per kilogram.
Pedagang di Pasar Cibinong, Abdul Rosadi, menuturkan, kenaikan ini sudah terjadi sejak Selasa (3/1). Harga cabai rawit merah yang semula Rp80.000 merangsek naik sebesar Rp120.000 per kg. Sementara cabai hijau semula Rp70.000 sekarang Rp80.000 per kg. “Kalau dari pasar induk harganya Rp120.000 per kg, tapi kami jualnya ke konsumen Rp150.000 per kg,” kata pria berperawakan tinggi kurus itu.
Rosadi juga mengeluhkan kenaikan harga ini, karena langganannya semakin berkurang. “Kalau nggak kita naikkan, kita rugi nggak dapat untung. Ya paling diperkecil ukurannya supaya pelanggan nggak kabur,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pasar Jambudua Maradona mengatakan, kenaikan harga juga disebabkan curah hujan yang tinggi di beberapa daerah. “Informasi yang masuk kepada kami beberapa petani gagal panen, karena musim yang tidak menentu. Kami akan pantau untuk menjamin ketersediaan pasokan,” ujarnya.
Hal ini juga diamini Direktur Utama PD Pasar Tohaga Eko Romli. Ia mengaku terus berusaha untuk memastikan pasokan sembako di pasar tradisional tetap aman. “Kalau kami lebih ke koordinasi saja biar stok aman,” pungkasnya.
(mam/rez/c/feb/py)