42 siswa Kelas Jauh SDN Rabak 1 di Gunung Suling, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, tampaknya harus menelan pil pahit. Harapan memiliki fasilitas gedung baru hanya angan-angan belaka. Sebab, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali tak menganggarkan pembangunan kelas baru dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 Kabupaten Bogor.
INFORMASI yang dihimpun, sesuai program dan kegiatan pembangunan daerah anggaran 2017 Kabupaten Bogor, pembangunan fasilitas baru untuk kelas jauh tak dianggarkan dalam APBD 2017. Pemkab Bogor hanya menganggarkan untuk rehabilitasi SDN Rabak (sekolah induk, red) dengan pagu senilai Rp667.250.000. “Iya tidak masuk, hanya rehabilitasi untuk sekolah induknya saja. Kasihan mereka. Tetapi kita akan perjuangkan kelas jauh masuk di Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Egi Gunadi Wibawa.
Menurut politisi PDI P itu, untuk membangun sekolah ada persyaratan yang harus dipenuhi. Mulai dari luasan tanah yang dimiliki serta surat legal tanah yang akan dibangun. Karena itu pihaknya akan mencoba memperjuangkan terlebih dahulu mengenai lahan yang disediakan. “Kita akan lihat apakah tanah dan surat-suratnya sudah ada. Kalau belum, kita akan coba penuhi dulu. Kita juga akan dorong agar kelas jauh bisa dibangun secepatnya,” ujarnya.
Egi juga mengaku sangat prihatin dengan fasilitas Kelas Jauh SDN Rabak 1. Kendati demikian, tahun ini pembangunan sekolah di Kecamatan Rumpin cukup banyak ketimbang di wilayah lainnya. Hal ini pun tentu sekaligus menjawab bahwa Rumpin memang memerlukan pembelaan. “Tahun ini ada 12 sarana pendidikan yang akan dibangun di sana (Rumpin, red),” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor Anwar Anggana mengatakan, sesuai hasil pembahasan musrenbang tingkat desa, kecamatan dan kabupaten, pembangunannya tidak masuk. “Kita hanya mengeksekusi saja, yang merancang dinas terkait,” kata Anwar.
Kendati demikian, lanjut Anwar, tak menutup kemungkinan dengan adanya DAK daerah memiliki kesempatan tambahan memperbanyak kegiatan pembenahan sarana dan prasarana. “Saya dengar memang tahun ini alokasi DAK ditambahkan dan ini merupakan peluang besar bagi disdik, terutama dalam perbaikan infrastruktur sekolah yang kritis,” ungkapnya.
(rez/c/feb/run)