Setelah enam tahun berdiri, ‘Sekolah Terpal’, julukan Kelas Jauh SDN Sirnaasih yang berada di Kampung Cisarua, RT 01/07, Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, akhirnya dibongkar. Penantian siswa selama bertahun-tahun memiliki ruang kelas layak huni pun tersampaikan.
Pejabat teras di Bumi Tegar Beriman mendatangi langsung ‘Sekolah Terpal’ yang kondisinya kian mengkhawatirkan, kemarin. Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi mengaku khawatir jika tidak secepatnya dipindah, ruang kelas tersebut justru mebahayakan siswa sekolah tersebut.
“Kalau tidak cepat dipindahkan ke tempat yang lebih aman, bisa membahayakan siswa yang belajar,” kata pria yang akrab disapa Jaro Ade itu.
Untuk sementara, para siwa yang berjumlah 24 orang itu menempati rumah salah seorang warga, Rojak, yang berada di RT 02/07 dan tak jauh dari sekolah tersebut.
“Sambil menunggu terealisasinya pembangunan kelas baru, siswa kelas IV kita kontrakkan di rumah warga sehingga bisa belajar dengan nyaman dan aman,” ujar Jaro Ade sambil menggendong bocah Kampung Cisarua.
Jaro menambahkan, pemerintah daerah (pemda) sangat berterima kasih kepada warga yang sudah menghibahkan tanahnya untuk keperluan pendidikan. Luas tanah yang dihibahkan tersebut seluas 540 meter. Untuk dibuat sekolah dengan luas tanah tersebut, tentu masih kurang ideal.
Namun setelah bermusyawarah bersama camat dan warga, akhrinya pemilik tanah yang bersebelahan dengan tanah tersebut bersedia menjualnya. Lalu, tanah yang dibeli seluas 1.300 meter itu dihibahkan untuk pembangunan sekolah. Saat ini aset tanah tersebut totalnya menjadi 1.840 meter. “Kita beli tanah seluas 1.300 meter dan dihibahkan untuk pembangunan sekolah tersebut,” katanya.
Tak hanya gedung sekolah, sambung Jaro, masalah infrastruktur desa juga akan segera direalisasikan. Sebab, jalan itu menjadi akses utama untuk menghubungkan dua kecamatan, yakni Cigudeg dengan Leuwisadeng. “Kita harap pada Mei 2017 sekolah ini sudah dibangun,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Cigudeg Acep Sajidin mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Jaro Ade yang sudah menghibahkan tanahnya untuk kepentingan sekolah Kelas Jauh SD Negeri Sirnaasih yang berdiri sejak 2010 lalu.
Karena tanah sudah ada, maka tinggal pembangunan gedung sekolah. Bahkan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah siap membangunkan tiga lokal. “Karena idealnya untuk SD itu enam lokal, tentunya kekurangan tiga lokal lagi. Maka diusulkan ke pemda,” tandasnya.
(ads/c/feb/run)