Bak ketiban durian runtuh, Muhammad Enur (85) lelaki paruh baya yang sempat menghibahkan tanah seluas 540 meter persegi untuk ‘sekolah terpal’ di Cigudeg mendapat rezeki tak terduga. Sisa tanah yang masih satu area dengan lahan pemberiannya untuk sekolah itu dibeli langsung pejabat teras Bumi Tegar Beriman. Harapan pergi haji pun kini dinanti Enur, yang sehari-hari hanya menjadi buruh tani.
Siang itu, rumah Enur mendadak didatangi jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cigudeg. Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhandi pun ada di sana. Usut punya usut, kedatangan mereka tak lain untuk membicarakan nasib ‘sekolah terpal’ yang sebelumnya harus bertahan dengan kondisi tidak layak.
Melalui Ketua RT 01/07 Cecep, akhirnya muncul kesepakatan agar tanah milik Enur yang ada dekat lahan hibah 540 meter persegi itu berkenan dijual demi kebutuhan gedung baru siswa ‘sekolah terpal’.
“Alhamdulillah tanah 1.300 meter persegi itu akhirnya dibeli dari Pak Enur dan dihibahkan ke sekolah dan menjadi aset sekolah,” ujarnya.
Total ada sekitar 1.840 meter persegi lahan yang nantinya akan dibangun gedung untuk mengganti ‘sekolah terpal’. Diproyeksikan, di atas lahan itu nantinya cukup untuk membangun enam lokal, satu ruang guru, WC murid dan halaman sekolah.
Enur mengaku kaget dengan pembelian lahan itu. Bahkan, di hari itu juga ia langsung mendapatkan segepok uang untuk mengganti lahan miliknya. Rencananya, sambung Enur, uang hasil penjualan tanah itu akan ia pakai berangkat haji. “Insya Allah mau saya pakai untuk berangkat haji,” ujarnya sambil menahan rasa haru.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhendi berharap siswa di Kabupaten Bogor tetap mendapat pengajaran yang layak. “Saya berterima kasih kepada Pak Enur yang sudah menghibahkan tanahnya untuk kemajuan pendidikan,” tutur Jaro sambil memeluk erat Pak Enur.
(ads/c/feb/dit)