METROPOLITAN - Hari ini aksi 212 jilid II akan berlangsung di Gedung DPR RI. Tadi malam, ratusan massa dari wilayah Bogor telah bergerak menuju ibukota. Seluruh peserta yang berangkat digeledah satu per satu oleh anggota Polresta Bogor Kota di titik pemberangkatan, yakni di Gedung PPIB, Baranangsiang, Kota Bogor.
“Malam ini (tadi malam, red) berangkat menggunakan bus. Rencananya akan ada empat bus, bisa jadi lebih,” ujar Koordinator Lapangan Aksi 212 Jilid 2 dari Kota Bogor Abdul Bahri saat ditemui di Gedung PPIB, Kota Bogor.
Menurut Abdul Bahri, ada 350 orang yang sudah mendaftarkan diri untuk ikut ke Jakarta. Namun, jumlah itu belum termasuk peserta yang berangkat menyusul menggunakan kereta api.
“Kalau akhwat pakai kereta api sesuai inisiatif mereka sendiri. Bagi warga Bogor yang hendak bergabung dalam aksi tersebut dan belum sempat mendatangi Gedung PPIB Bogor, bisa menghubungi panitia,” terangnya.
Bahri menambahkan, aksi damai di Jakarta akan dimulai pukul 07:00 WIB. Dia pun menegaskan bahwa tidak ada maksud lain dalam Aksi Damai 212 Jilid 2. “Tidak akan ada macam-macam, kita hanya membela umat Islam dan menegakkan Islam. Jadi nggak ada niat lain,” tegasnya.
Tuntutan yang disampaikan antara lain copot Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini berstatus terdakwa, stop kriminalisasi ulama, stop penangkapan mahasiswa dan penjarakan penista agama.
Massa dari kelompok agama dan mahasiswa ini diminta Polda Metro Jaya untuk tidak merusak fasilitas selama aksi dan bubar sesuai jam yang diizinkan, yakni pukul 18:00 WIB.
Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan mengimbau warga provinsi itu untuk tidak terlibat dalam Aksi Damai 212. Aksi yang akan digelar pada Selasa 21 Februari besok dipandang sarat muatan politis.
“Masalah Aksi 212, saya sebagai kapolda mengimbau kepada masyarakat, karena masalah itu lebih kental dengan politik dan itu politiknya juga DKI. Saya mengimbau kepada masyarakat Jawa Barat tidak usah ikut-ikutan dengan politik DKI,” kata Anton.
Daripada ikut aksi tersebut, ia meminta warga Jawa Barat agar mengurus saja rumah tangga masing-masing. “Silakan saja urus urusan rumah tangga masing-masing karena ini bukan masalah agama dan ulama juga jangan terjebak dengan imbauan ajakan-ajakan yang belum jelas,” jelasnya.
Hal ini juga diungkapkan Rais Aam PBNU dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin. Ia meminta namanya tak dicatut dalam aksi 212 Jilid II, hari ini. Sebab, dianggap bersifat politis.
“Saya berulang kali menyampaikan hal ini bahwa saya tidak pernah dilibatkan dan melibatkan diri ikut demo 212. Sebab, demo itu sangat politis,” tandas Kiai Ma’ruf.
Sementara itu, di tengah ramai seruan Aksi 212 Jilid II, pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab justru memilih santai di saungnya yang ada di Pondok Pesantren Megamendung.
Ini terungkap dari akun Instagram resmi DPP FPI. Tampak di foto yang diunggahnya, Habib Rizieq sedang bersantai di sebuah saung. Dalam foto yang disebut lokasinya di Markaz Syariah FPI Megamendung Puncak Bogor itu, tampak Habib Rizieq sedang memegang ponsel dan terdapat teko serta gelas berisikan teh.