Senin, 22 Desember 2025

Warga di Tiga Desa Terisolasi

- Selasa, 21 Februari 2017 | 09:37 WIB

Longsor bebatuan dan ta­nah kapur menutupi jalan yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Nanggung. Akibat­nya, warga terisolasi karena akses jalan terputus. Sedangkan bantuan evakuasi untuk mengangkat mate­rial belum dilakukan pemerintah.

Akibat longsor, warga di De­sa Nanggela, Nanggung dan Nanggela Bawah, Kecamatan Nanggung, tertutup long­soran bebatuan dan tanah. Warga pun terpaksa berjalan kaki untuk menembus mate­rial pascalongsor susulan ter­jadi, Minggu (19/2) dini hari.

Seorang warga, Euis, men­gaku kecewa karena material masih menutupi jalan utama yang biasa dimanfaatkan warga. Akibatnya, warga ke­sulitan beraktivitas. “Ya pasti terganggu. Kita biasa jualan jadi nggak bisa,” keluh Euis.

Ini juga dirasakan Usep, warga setempat. Akibat long­sor susulan, kegiatan belajar mengajar anak sekolah di tiga desa pun ikut terganggu. “Sama, kegiatan perekono­mian masyarakat juga ikut terganggu,” kata dia.

Namun, Pemerintah Kabu­paten (Pemkab) Bogor belum melakukan upaya evakuasi karena peralatan berat kesu­litan masuk ke lokasi longsor. Sebelumnya, bencana serupa juga terjadi namun telah di­lakukan pembersihan. Selan­jutnya, bencana susulan kem­bali terjadi hingga memutus akses utama di wilayah yang berada di kaki Gunung Salak.

Sekretaris Desa Nanggung Ahmad Sadik mengatakan, jalan ini merupakan akses jalan utama yang dilalui masyarakat Kampung Nanggela dan ada sekitar 600 kepala keluarga yang tinggal di tiga kampung tersebut.

“Kita mendorong akses pendi­dikan, kesehatan serta pelayanan kepada masyarakat untuk mem­berikan fasilitas agar memper­mudah mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Nanggung Akp Dodi Rosjadi berharap PT Antam Tbk UBPE Pongkor bisa turun tangan membantu langsung musibah longsor yang menimpa warga. Sehingga, kebersamaan yang sudah tercipta antarmus­pika, masyarakat dan Antam akan lebih terjalin. “Kalau semua kompak, maka akan semakin cepat dalam pelak­sanaan pengerjaannya dan tepat guna dan tepat sasaran,” pintanya.

Sebelumnya, longsor tebin­gan setinggi 20 meter juga memutuskan akses jalan di Kampung Cibiuk, Desa Pasir­madang, Kecamatan Sukajaya. Muspika Sukajaya bersama masyarakat pun bersama-sama mengevakuasi tanah longsor yang menutup jalan.

Kepala Desa Cileuksa Ujang Ruhyadi menuturkan, jalan ini merupakan akses sentral yang menghubungkan tiga desa. Yaitu Desa Pasirmadang, Cileuksa dan Cisarua, Keca­matan Sukajaya.

Karena itu agar akses ini bisa dilewati, pemerintah desa ber­sama Muspika Sukajaya serta warga bergotong-royong membersihkan tebingan yang menutupi jalan. “Kondisi tanah yang menumpuk akhirnya dievakuasi dengan dibantu excavator,” ujar Apih Ujang, sapaan akrbanya.

Menurutnya, setelah dilaku­kan pembersihan lumpur den­gan excavator dan gotong-royong warga, akhirnya akses jalan tersebut bisa dilalui. “Untuk wilayah Sukajaya kon­tur tanahnya mudah bergeser. Karena itu ketika curah hujan tinggi sering terjadi longsor,” bebernya.

Ia pun berharap warga yang rumahnya berada di tebingan agar lebih waspada lagi demi mengantisipasi longsor susu­lan.

(feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X