Senin, 22 Desember 2025

Lapor Bupati! Jalan Rusak Citeureup Makan Korban

- Sabtu, 25 Februari 2017 | 09:15 WIB

Bertahun-tahun, kubangan sedalam 30 sentime­ter merendam Jalan Raya Pahlawan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Citeureup dan Desa Sentul, Kecamatan Babakanmadang. ‘Jalur neraka’, begit­ulah masyarakat di sana menyebutnya. Untuk melewatinya, warga harus ekstra hati-hati lantaran sering memakan korban. Seperti nasib dua pemotor Evi Oktaviani (17) dan Umang yang kemarin mengalami kecelakaan di jalan tersebut.

Setiap harinya, batuan kerikil harus dilalui warga dengan susah payah. Jalan itu membuat pengendara su­lit melintas. Tidak heran jika di jam-jam sibuk, kemacetan panjang tak terhindarkan.

Padahal jalan itu merupakan akses utama yang sering di­lalui truk-truk besar menuju kawasan industri di wilayah Gunungputri dan sekitarnya. Jika musim panas, asap dan debu menghujani setiap pen­gendara. Sedangkan bila hu­jan turun, kubangan air set­inggi mata kaki orang dewasa nyaris menutupi permukaan jalan.

Tak ayal, banyak peng­endara yang jadi korban. Ada yang kecelakaan atau kenda­raannya terpaksa berhenti di tengah jalan karena mesin­nya terendam genangan air. Apalagi jika malam hari, melintasi jalan itu menambah derita warga karena hanya diterangi lampu rumah war­ga yang temaram.

Penduduk setempat Sari (27) mengatakan, jalan ru­sak ini sering menyebabkan kecelakaan. Gerobak penjual gorengan dan penjual bakso sering oleng karena sulit mengendalikan gerobaknya di jalanan rusak.

“Pengendara motor juga sering selip bannya karena banyak lubang di jalan. Har­usnya lapor bupati kalau ja­lan ini sering makan korban,” ujar Sari.

Ini belum ditambah den­gan kecelakaan yang sering terjadi di kawasan tersebut. Kemarin, dua pengendara motor mengalami nasib sial saat melewati Jalan Raya Pahlawan, Citeureup.

Sebuah motor yang dik­endarai pelajar Evi Oktaviani (17) adu banteng dengan motor Umang saat melintasi ‘jalur neraka’.

Kedua motor beradu setelah Evi berusaha menyalip truk di depannya dengan kecepatan tinggi. Namun, di arah ber­lawanan melaju motor Hon­da Vario yang dikemudikan Umang. Keduanya, terpental ke tengah jalan hingga korban mengalami luka berat.

Kanit Laka Polres Bogor Iptu Asep Saepudin men­gatakan, korban langsung dibawa ke RS Sentra Medika. Akibat kejadian ini, menurut Asep, untuk korban Evi men­galami retak di pergelangan tangan kanan dan luka me­mar di bagian punggung. Sedangkan, korban Umang mengalami luka berat di bagian kepala. “Kerugian materi diperkirakan sebesar Rp5 juta,” ucap dia.

Kejadian ini hanya satu dari sekian banyak rentetan ke­celakaan yang pernah terjadi. Selain faktor kelalaian, hal ini juga dipicu medan jalan yang terbilang ekstrem.

Meski sebagian telah dibeton, masih ada bagian jalan yang rusak parah. Informasi yang di­himpun, ada 2,7 kilometer jalan yang belum ditangani.

Camat Citeureup Asep Mulyana mengatakan, ja­lan tersebut baru masuk proses lelang pada Maret- April 2017. Sedangkan untuk pengerjaannya paling cepat sekitar Juli-Agustus 2017.

“Insya Allah paling lambat April mulai proses lelang. Rencana akan dibeton me­lalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD) Kabupaten Bogor senilai Rp14,8 miliar,” terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X