Bertahun-tahun, kubangan sedalam 30 sentimeter merendam Jalan Raya Pahlawan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Citeureup dan Desa Sentul, Kecamatan Babakanmadang. ‘Jalur neraka’, begitulah masyarakat di sana menyebutnya. Untuk melewatinya, warga harus ekstra hati-hati lantaran sering memakan korban. Seperti nasib dua pemotor Evi Oktaviani (17) dan Umang yang kemarin mengalami kecelakaan di jalan tersebut.
Setiap harinya, batuan kerikil harus dilalui warga dengan susah payah. Jalan itu membuat pengendara sulit melintas. Tidak heran jika di jam-jam sibuk, kemacetan panjang tak terhindarkan.
Padahal jalan itu merupakan akses utama yang sering dilalui truk-truk besar menuju kawasan industri di wilayah Gunungputri dan sekitarnya. Jika musim panas, asap dan debu menghujani setiap pengendara. Sedangkan bila hujan turun, kubangan air setinggi mata kaki orang dewasa nyaris menutupi permukaan jalan.
Tak ayal, banyak pengendara yang jadi korban. Ada yang kecelakaan atau kendaraannya terpaksa berhenti di tengah jalan karena mesinnya terendam genangan air. Apalagi jika malam hari, melintasi jalan itu menambah derita warga karena hanya diterangi lampu rumah warga yang temaram.
Penduduk setempat Sari (27) mengatakan, jalan rusak ini sering menyebabkan kecelakaan. Gerobak penjual gorengan dan penjual bakso sering oleng karena sulit mengendalikan gerobaknya di jalanan rusak.
“Pengendara motor juga sering selip bannya karena banyak lubang di jalan. Harusnya lapor bupati kalau jalan ini sering makan korban,” ujar Sari.
Ini belum ditambah dengan kecelakaan yang sering terjadi di kawasan tersebut. Kemarin, dua pengendara motor mengalami nasib sial saat melewati Jalan Raya Pahlawan, Citeureup.
Sebuah motor yang dikendarai pelajar Evi Oktaviani (17) adu banteng dengan motor Umang saat melintasi ‘jalur neraka’.
Kedua motor beradu setelah Evi berusaha menyalip truk di depannya dengan kecepatan tinggi. Namun, di arah berlawanan melaju motor Honda Vario yang dikemudikan Umang. Keduanya, terpental ke tengah jalan hingga korban mengalami luka berat.
Kanit Laka Polres Bogor Iptu Asep Saepudin mengatakan, korban langsung dibawa ke RS Sentra Medika. Akibat kejadian ini, menurut Asep, untuk korban Evi mengalami retak di pergelangan tangan kanan dan luka memar di bagian punggung. Sedangkan, korban Umang mengalami luka berat di bagian kepala. “Kerugian materi diperkirakan sebesar Rp5 juta,” ucap dia.
Kejadian ini hanya satu dari sekian banyak rentetan kecelakaan yang pernah terjadi. Selain faktor kelalaian, hal ini juga dipicu medan jalan yang terbilang ekstrem.
Meski sebagian telah dibeton, masih ada bagian jalan yang rusak parah. Informasi yang dihimpun, ada 2,7 kilometer jalan yang belum ditangani.
Camat Citeureup Asep Mulyana mengatakan, jalan tersebut baru masuk proses lelang pada Maret- April 2017. Sedangkan untuk pengerjaannya paling cepat sekitar Juli-Agustus 2017.
“Insya Allah paling lambat April mulai proses lelang. Rencana akan dibeton melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD) Kabupaten Bogor senilai Rp14,8 miliar,” terangnya.