Minggu, 21 Desember 2025

Sehari Dua Korban

- Jumat, 3 Maret 2017 | 08:44 WIB

Hujan dan angin kencang terus membawa korban di Kota Bogor. Kali ini pohon tumbang menelan dua korban pengendara di Jalan Bogor Nirwana Residence (BNR), Kampung Parungjambu, Kota Bogor. Tak hanya itu, masih ada ratusan pohon yang terindikasi rawan tumbang hingga mengancam keselamatan warga Bogor saat berkendara.

Kepala Badan Penang­gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gu­nawan mengatakan, peristiwa pohon tumbang menimpa dua pengendara motor. Saat itu keduanya sedang asyik kuliner, namun tiba-tiba su­ara keras terdengar dan langsung menimpa tubuh pengendara.

“Ada sepasang yang ket­impa. Mereka lagi makan batagor,” kata Ganjar.

Keduanya pun langsung dibawa ke rumah sakit ter­dekat. Sementara, warga sekitar juga tidak mengenali identitas korban. “Identitasnya belum diketahui, tapi mereka sudah dibawa ke RS,” tegas dia.

Data yang dihimpun, dari awal tahun sudah terjadi 70 bencana. Mulai dari banjir, longsor, puting beliung dan pohon tumbang. Usai ke­jadian, petugas BPBD Kota Bogor dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor pun langsung melaku­kan penebangan dahan po­hon yang tumbang.

Sementara itu, dari hasil pendataan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperum­kim) Kota Bogor tercatat ada 14.000 pohon di Kota Bogor. Terdiri dari berbagai jenis, mulai dari pohon Kenari, Ma­honi, Angsana, Bungur, Fili­sium, Trembesi, Flamboyan, Kupu-kupu dan lainnya.

Kepala Seksi Pemeliharaan Taman pada Disperumkin Kota Bogor Erwin Gunawan mengakui ada beberapa titik lokasi pohon rawan tumbang di wilayah Kota Bogor agar perlu diwaspadai masyara­kat, terutama saat hujan disertai angin kencang yang sering terjadi belakangan ini.

“Ada lima titik lokasi rawan pohon tumbang di Kota Bo­gor yakni Jalan Ahmad Yani, Jalan Pemuda, Jalan Dadali, Jalan Lawang Gintung dan Jalan Semeru. Dikatakan rawan karena kiri kanan di sepanjang jalan tersebut banyak pohon-pohon besar,” ujar Erwin.

Namun, pihaknya telah mendata pohon-pohon yang ada dengan memberikan tanda, berupa tanda merah yang berarti sakit, kuning berarti hati-hati patah dan sehat diberi tanda warna hijau.

“Data KTP pohon saat ini ada sebanyak 325 pohon. Sedangkan yang sakit di­perkirakan berjumlah 100 pohon,” terangnya.

Sampai saat ini, lanjut Er­win, tercatat ada 42 pohon tumbang dan 42 alami patah dahan di sepanjang 2016. Kemudian pihaknya mena­nam kembali pohon yang mengalami patah, tumbang ataupun terkena pemang­kasan.

“Kurang lebih 1.000 pohon kami tanam baru. Jenis po­hon yang ada di antaranya Pohon Kenari, Mahoni, Ang­sana, Bungur, Filisium, Trem­besi, Flamboyan, Kupu-kupu dan lain-lain,” tuturnya.

Sementara itu, untuk upa­ya-upaya pencegahan agar bencana pohon tumbang dapat terentaskan, kata dia, salah satunya dengan cara pengecekan berskala rutin setiap harinya.

“Tetap rutin kami melakukan pengecekan kondisi pohon setiap harinya. Selain itu, kami juga melakukan pemangkasan atau penebangan pohon yang dianggap perlu. Untuk pe­mangkasan dan penebangan, kami bekerja sama dengan Badan Penaggulangan Ben­cana Daerah (BPBD) yang dengan senantiasa memin­jamkan kendaraan pemadam,” kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X