METROPOLITAN - Sudah empat hari Ekin Sura Totonta Bangun warga Kampung Sawah, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang hilang.Tidak hanya keluarga yang gelisah, teman-teman satu kelasnya pun merasa kehilangan.
Guna memecahkan teka-teki hilangnya bocah berusia 14 tahun tersebut, Kapolsek Leuwiliang Kompol I Nyoman Suparta bersama anggota reskrim mendatangi SMPN 1 Cibungbulang tempat Ekin bersekolah.
Kakak kelas Ekin, Bagja Putra, mengaku tidak percaya Ekin hilang dari rumah. Memang sudah tiga hari ini tidak ketemu Ekin. Biasanya berkumpul di perpustakaan sekolah.
“Walapun saya kakak kelasnya, kita sering curhat dan kumpul di perpustakaan,” katanya.
Beberapa hari lalu, lanjutnya, saat duduk bareng di perpustakaan Ekin menceritakan ke Dini (teman satu kelasnya) bahwa ketika pulang dari gereja ketemu seorang perempuan dan memanggil Ekin. Saat dikejar-kejar oleh Ekin orang itu sudah naik mobil dan langsung pergi. “Sejak kejadian itu, Ekin sikapnya berubah dan sering melamun,“ katanya.
Humas SMPN 1 Cibungbulang Nizar Maulana mengaku Ekin terakhir masuk sekolah Selasa (28/2), sejak itu ia tidak masuk lagi. Rabu (1/3) paginya, orang tua mendatangi sekolah dan memberitahukan bahwa anaknya sejak malam menghilang sampai saat ini belum pulang.
Kepada pihak sekolah, keluarga memberitahukan Ekin pergi dari rumah sejak malam dan meningalkan sepucuk surat. Isinya ada pesan jika yang bersangkutan punya urusan dengan Tuhan. Pihak sekolah sendiri tidak tau apa isinya yang pasti ia pergi bukan karena ada masalah di sekolah.
“Kita nggak tau alasan Ekin meningalkan rumah, semoga saja cepat kembali,”katanya.
Di sekolah, lanjut Nizar, Ekin tidak seperti anak lainnya, dia pendiam. Sedangkan pengawasan sekolah terhadap siswa sangat ketat. Mereka masuk sekolah pagi dan pulang pukul 12:30 WIB.
“Kalaupun istirahat di dalam sekolah karena sekolah kita tertutup, sehingga kegiatan anak bisa terpantau,” ujaranya.
Sementara itu, Kapolsek Leuwiliang Kompol I Nyoman Suparta mengatakan, Selasa lalu sekitar pukul 18:00 WIB, Sely warga Kampung Sawah, Desa Leuwiliang, melaporkan bahwa anaknya hilang sejak pukul 22:30 WIB dengan meninggalkan surat yang isinya, “Ekin akan pergi ke rumah Bapak Tuhan, akan meninggalkan segala keinginan duniawi karena Bapak di surga telah memilih saya,” sebutnya.
Bersama Kanit Reskrim mencoba mencari tahu keberadaan korban dengan mendatangi SMPN 1 Cibungbulang tempat di mana korban bersekolah. “Humas SMPN 1 Cibungbulang mengaku, terakhir masuk sekolah hari Selasa. Karena belum ada dugaan penculikan atau yang lainnya,” tukasnya.
(ads/c/feb/dit)