Informasi yang dihimpun, Farhany sempat dinyatakan hilang setelah pukul 16:00 WIB ia pamit untuk mengikuti les. Dari hasil keterangan polisi sementara, gadis kelahiran 12 Desember 1999 itu tidak mengikuti les, tapi balik arah menuju rumahnya. Namun, yang terjadi saat perjalanan pulang, ia bukannya kembali di rumah melainkan ada di dalam sebuah mobil bersama tiga sosok lelaki dan satu perempuan tak dikenal. Saat tersadar, ia sudah berada di ruang gelap.
Pagi harinya, Jumat (3/3), Farhany keluar dari tempat tersebut dan menuju sebuah musala yang diketahui ada di kawasan Kemang. Sementara, hasil pelacakan sinyal ponsel Farhany menunjukkan gadis itu berada di suatu tempat komersial di Tebet, Jakarta Selatan. Sampai akhirnya, ia naik minibus ke arah Manggarai, Jakarta Selatan menuju stasiun terdekat untuk pulang ke Bogor.
Seorang satpam toko kue sempat melihat Farhany berdiri di depan toko pada sore hari. “Satpam sempat ada yang lihat anak itu berdiri di depan Harvest seberang sekolahnya, tetapi kemudian anak itu bergerak lagi,” kata Condro.
Sampai akhirnya, sekitar pukul 19:00 WIB Farhany ditemukan anggota polisi yang sedang berpatroli, sebelum akhirnya dilakukan pemeriksaan. Selama 27 jam, Farhany hilang misterius. Condro juga mengaku akan mendalami keterangan dari orang tuanya untuk mengetahui apa penyebab hilangnya Farhany ini.
“Kita kan belum bisa mendalami keterangan dari anaknya, nanti kita pertemukan dulu dengan orang tuanya. Sementara biar kumpul dulu sama orang tuanya,” jelasnya.
Adapun barang-barang korban yang hilang di antaranya hp, uang saku Rp100 ribu dan tas berwarna cokelat. (rez/c/de/feb/dit)