METROPOLITAN - Rencana pembangunan flyover di kawasan Puncak mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, saat ini wilayah Cianjur dikepung macet dari berbagai arah, baik dari Bandung, Sukabumi, ataupun Bogor. Sehingga akses masuk terhambat dan membutuhkan waktu berjam-jam untuk sampai ke Cianjur meskipun jarak tempuh dari pintu Tol Ciawi tidak terlalu jauh.
"Kalau begini terus perkembangan Cianjur akan terhambat, di mana wisatawan dengan tujuan Puncak-Cianjur, memilih berkunjung ke wilayah lain karena macet panjang dan waktu yang lama untuk sampai. Bahkan, pemerintah pusat akan susah untuk tiba di Cianjur saat melakukan kunjungan," katanya.
Dia menilai, pembangunan Jalur Puncak II menjadi solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan di jalur Puncak. Namun, hingga saat ini pembangunannya terus molor karena terbentur berbagai kendala termasuk pembebasan lahan di wilayah Bogor.
"Jadi banyak pertanyaan, kapan dibangun, sementara selama ini hanya wacana. Meskipun Pemkab Cianjur telah menyelesaikan kewajiban mulai dari pembebasan lahan sampai pelebaran jembatan," katanya.
Ia berharap jika pembangunan Puncak II masih terus molor, ada solusi lain yang dapat dilakukan salah satunya pembangunan flyover di kantung kemacetan di wilayah Bogor. "Kalau bisa dibangun flyover di sana, saya rasa dapat menjadi solusi mengantisipasi kemacetan yang selama ini menghambat akses menuju Cianjur," katanya.
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Diah Pitaloka mengatakan, DPR RI saat ini tengah membahas pembangunan jalur Puncak II. Pihaknya tetap akan mendorong agar pembangunan jalur yang akan membuka peningkatan ekonomi di wilayah Cianjur yang selama ini terkesan "mati suri".
"Kami akan dorong pembangunannya, tapi di daerah harus ikut mendorong ke pusat dan mengajukan secara bersamaan. Termasuk koordinasi antardaerah akan kami lakukan agar titik permasalah terhambatnya pembangunan dapat berjalan sesuai harapan," terangnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Iwan Setiawan mengaku telah meminta Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbang) Kabupaten Bogor melakukan kajian dalam pembuatan Feasibility Study (FS) terkait pembangunan flyover di sekitar Gadog.
”Saya sudah minta ke bappeda kalau FS-nya itu dimasukan dalam anggaran perubahan, karena untuk kajian dilakukan oleh daerah, tapi untuk pembangunannya oleh pusat soalnya jalan nasional,” tandas Iwan.
(mer/feb/dit)