Senin, 22 Desember 2025

Dinkes Gerakan Ketuk Pintu Ke Kampung-Kampung

- Jumat, 31 Maret 2017 | 08:11 WIB

METROPOLITAN- Dinas Ke­sehatan (Dinkes) Kota Bogor terus menggalakkan Gerakan Ketuk Pintu ke kampung-kampung untuk mencegah penularan dan memberantas Tuberculosis (Tbc) di daerah itu.

Menurut Kepala Dinas Kes­ehatan Kota Bogor Rubaeah, gerakan itu sengaja dilakukan untuk memberantas Tbc. Se­lain itu, pihaknya juga mem­berikan penyuluhan Gerakan Ketuk Pintu guna merujuk setiap orang yang mengalami gejala Tbc ke puskesmas agar mendapat perawatan.

Apalagi dengan kondisi jum­lah pengidapnya yang juga terbilang tinggi. Khusus di Kota Bogor, diperkirakan ter­dapat 4.042 penderita TBC dan baru 1.896 yang dilaporkan.

Selain itu, tercatat ada sepu­luh kelurahan di Kota Bogor yang menjadi Kantor Tuber­kulosis dengan jumlah ka­sus tertinggi yakni Kelurahan Tegalgundil, Kedunghalang, Pasirjaya, Pamoyanan, Mu­lyaharja, Cibadak, Pasirkuda, Kedungbadak, Ciparigi dan Kebonpedes.

“Perlu kerja sama lintas sek­tor untuk menemukan pen­derita Tbc lainnya,” katanya.

Rubaeah menjelaskan, Tbc terbagi dua jenis yakni Tbc biasa dan Tbc kebal obat yang menjadi tantangan baru dalam upaya pemberantasan. Tbc kebal obat sulit disem­buhkan dan lebih mematikan dibandingkan Tbc biasa.

Untuk penyembuhan mem­butuhkan waktu pengobatan paling lama dua tahun dan dapat menghabiskan biaya yang besar yakni sekitar Rp200 juta per pasien.

“Di Kota Bogor tercatat ada 91 penderita Tbc kebal obat,” katanya.

Adapun ciri-ciri Tbc biasa, penderita mengalami batuk lebih dari dua minggu, batuk berdahak, batuk darah, nafsu makan berkurang, hingga penurunan berat badan secara drastis dan berkeringat di malam hari.

“Ini merupakan gejala utama penyakit Tbc,” katanya.

Penyakit Tbc bisa disem­buhkan dengan pengobatan yang teratur dan didukung gizi baik serta gaya hidup sehat. Pengobatan sebaiknya dilakukan pada fasilitas lay­anan kesehatan yang sudah menerapkan strategi Directly Observed Treatment Short­course (DOTS) yakni semua puskesmas di Kota Bogor dan beberapa rumah sakit.

Strategi DOTS adalah tata lak­sana penyakit Tbc secara kom­prehensif, pengobatan berstan­dar internasional didukung tim medis yang lengkap dan terlatih serta dilengkapi pencatatan atau pelaporan yang baik.

“Penyakit Tbc harus dib­erantas dengan cara segera menemukan penderitanya, mengobatinya sampai sembuh dan melindungi masyarakat dari penularannya, melalui gizi seimbang, PHBS, ventilasi udara serta cahaya yang baik di rumah maupun tempat kerja,” tandas­nya.

(an/feb/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X