Senada dengan Subur, Ketua RT 03/06 Suganda mengakui jika kelompok monyet juga merusak pohon singkong milik warga.
“Memang banyak yang masuk ke kampung. Ke sini-sini warga jadi terbiasa. Tapi memang takutnya pas laper, nggak dapat makanan dia nyerang. Namanya juga hewan liar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Pagelaran Abdul Rohim membenarkan adanya kelompok binatang primata yang turun ke rumah warga. Kawanan tersebut hanya mencari makan, malahan oleh warga kera tersebut menjadi tontonan gratis.
Pihak desa juga mengimbau warga lebih berhati-hati, dikhawatirkan kera tersebut melukai anak kecil.
“Adanya kawanan monyet sudah dilaporkan ke BKSDA agar mendapatkan penanganan,” ujarnya.
Terpisah, Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Hamdan mengatakan, dari BKSDA sudah mendapatkan laporan akan adanya kawanan kera menyerang pemukiman warga. Adanya kejadian tersebut biasanya dilatarbelakangi kerusakan habitat kera di kawasan hutan lindung. Rencananya petugas BKSDA akan melakukan penjebakan di lokasi yang biasa dilalui kawanan kera tersebut.
“Tadinya hari ini akan melakukan penjebakan, karena ada kegiatan penanaman Hari Bakti Hutan di Gunung Pancar akhirnya diundur, yang pasti kita akan tangkap,” tukasnya.
(ads/c/feb/dit)