Sepak terjang sejumlah aktivis Bogor Barat dalam membantu masyarakat miskin di sejumlah wilayah pelosok Bogor Barat tak bisa dipandang sebelah mata. Tim Relawan Peduli Kesehatan Bogor Barat yang dipimpin Dessy Suprihartini (51) yang biasa disapa Uun ini pun, sering blusukan ke kampung-kampung mencari warga tak mampu.
UUN mengaku saat ini masih banyak masyarakat di wilayah pelosok yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sebut saja warga yang tinggal di Tenjo, Leuwiliang, Parungpanjang dan Rumpin. Sudah 20 tahun sejak lulus SMA ia bergulat dengan persoalan warga. Mulai dari masalah kemiskinan, putus sekolah hingga soal kesehatan warga yang mengidap penyakit kronis serta kasus gizi. “Ini merupakan tugas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor untuk jemput bola ke bawah. Jangan hanya menunggu laporan terus,” ungkap ibu tiga anak itu.
Melihat banyaknya persoalan yang terjadi, menurutnya, perlu perhatian semua orang. Sampai akhirnya pada 2008, ia terdorong membuat tim relawan di Bogor Barat. “Pemerintah seakan-akan tak pernah blusukan ke daerah tersebut. Terbukti masih banyak kasus gizi buruk, sekolah rusak yang seharusnya ditangani pemkab,” ujarnya.
Ia menambahkan, kepedulian tim relawan tersebut dalam membantu masyarakat miskin ini diperlihatkan saat memberi bantuan kursi roda kepada penderita cacat di Parungpanjang, Tenjo dan Ciomas serta pembangunan rumah anak yatim. Tak berhenti di situ, mereka juga membantu penanganan kasus gizi buruk ataupun bantuan kepada sarana pendidikan berupa air bersih kepada sekolah di pedalaman.
“Kurang pekanya pemerintah dan anggota dewan akan kondisi masyarakat menyebabkan terjadinya kemiskinan dan banyaknya kasus gizi buruk di berbagai wilayah. Hal ini merupakan cerminan yang ada di Kabupaten Bogor,” pungkasnya.
(ads/b/feb/run)