KARANGAN bunga untuk Ahok terus membanjiri halaman Balai Kota DKI. Sedikitnya ada 1.000 kiriman dari para pendukungnya. Tak ayal, kantor Gubernur DKI Jakarta berubah jadi lautan karangan bunga dan jadi tempat selfie warga.
KARANGAN bunga tersebut menjadi perhatian warga yang sedang melintas di depan balai kota. Sebagian dari mereka terlihat mengamati pesan-pesan yang tertulis di karangan tersebut. Pesannya ada yang mengharukan, ada pula yang lucu-lucu yang intinya berterima kasih atas jasa Ahok dan Djarot yang membuat perubahan birokrasi dan layanan kepada masyarakat.
Tak sedikit pula, pejalan kaki yang berhenti untuk foto di samping karangan bunga.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bingung harus melakukan apa terhadap karangan bunga itu.
”Saya juga bingung mau diapain. Kami foto saja. Saya nggak mungkin bisa baca semua. Jadi kami foto, taruh di Facebook, jadi saya gampang lihatnya,” kata Ahok di Balai Kota DKI, (26/4).
Karangan bunga terus berdatangan ke balai kota sejak Jumat (21/4). Kebanyakan karangan bunga berisi ucapan terima kasih kepada Ahok dan Djarot serta kata-kata penyemangat. Dari seribuan karangan bunga, beberapa berisi tulisan yang jenaka.
”Terima kasih Pak Ahok dan Pak Djarot atas Jakarta yang indah walau sesat. Orang Gagal Move On, C&D,” demikian tulisan di salah satu karangan bunga di depan taman gedung Blok G.
Ada juga yang menuliskan, “Di balik move on yang lambat ada mantan yang hebat. Terima kasih Pak Ahok, Pak Djarot. Badja FKG UI 2008.”
Ada juga karangan bunga yang berharap Ahok-Djarot memimpin kembali lima tahun mendatang, “Terima kasih Pak Ahok&Pak Djarot untuk Jakarta dari lebih keren. Ditunggu 5 tahun lagi ya Pak. Kami yang baper.”
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir pengiriman lebih dari seribu karangan bunga ke Balai Kota Jakarta. “Saya dengar dari sumber yang sama atau dari beberapa sumber. Itu dipesan dari tempat yang sama ya (karangan bunga), waduh, ya untunglah berarti toko bunganya untung besar,” kata Fadli di kantor Majelis Ulama Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (26/4).
Fadli menyayangkan dana yang begitu besar hanya untuk membeli karangan bunga.
“Itu kan bisa ngasih makan buat orang-orang yang perlu. Bisa buat beasiswa juga. Buat anak yatim dan sebagainya kan. Daripada dibuang-buang percuma seperti itu,” ujar Fadli.
Menurut hitung-hitungan kasar Fadli, total dana untuk memesan seribuan karangan bunga lebih dari satu miliar rupiah.
“Sangat disayangkan kalau itu ada seribu karangan bunga. Misalkan satu karangan bunga dikali Rp1 juta saja sudah Rp1 miliar. Coba kalau harga Rp700 ribu, itu juga kan sudah Rp700 juta. Lumayan loh, dari pada dibuat-buat seperti itu demi sebuah pencitraan, seolah-olah masyarakat ada yang merasa kehilangan dan sebagainya. Sayang saja, tapi tentunya tokonya cukup untung ya,” kata Fadli.