METROPOLITAN – Di balik penangkapan Irjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) Sugito dalam kasus suap BPK senliai Rp240 juta, memunculkan fakta baru.
Sebagian warga di Perumahan Bambu Kuning Blok D, RT 05/14, Kelurahan/Kecamatan Bojonggede,
belum mengetahui kasus yang menjerat bapak tiga anak tersebut. “Sejak kapan? Baru atau sudah lama? Belum dapat informasi saya, kurang tahu,” kata Ibu Edi, istri Ketua RW 14 Perumahan Bambu Kuning. Menurutnya, selama tinggal di Perumahan Bambu Kuning, Sugito diketahui sosok yang rendah hati. Keberadaannya di kampung ini sudah lama. “Sudah lama tinggal di sini. Waktu anaknya masih pada kecil juga sudah ada di sini,” ujarnya.
Sementara itu, pantauan Metropolitan di kediaman Sugito, rumah dua lantai itu terlihat sepi seolah tak berpenghuni. Pagar hitam itu dibiarkan terbuka sedikit, sedangkan pintu rumah terkunci rapat.
Beberapa warga sekitar pun belakangan ini sudah jarang melihat keberadaan keluarga Sugito. “Nggak ada orang. Jangan dulu ditemui, kasihan keluarganya lagi berduka,” menurut lelaki yang diketahui berprofesi tukang ojek itu.
Menurut lelaki bertopi itu, Sugito merupakan orang yang baik dan gampang berbaur dengan masyarakat. Saat libur kerja, Sugito selalu menyempatkan diri berkumpul dengan warga sekitar. Namun sejak kasus ditangkapnya Sugito, anak-istrinya jadi jarang terlihat.
“Baik orangnya. Ketemu setiap hari, saya anak buahnya. Tetapi sekarang jadi mengurung diri keluarganya,” ujar lelaki berkaos biru itu.
(rez/b/feb/run)