Senin, 22 Desember 2025

Heboh! Aksi Jemput Habib Rizieq

- Jumat, 2 Juni 2017 | 08:57 WIB

Aksi satu juta umat jemput Habib Rizieq di Bandara Soekarno Hatta ramai diperbincangkan. Seruan aksi ini telah meluas lewat selebaran di media sosial menyusul rencana kepulangan pentolan Front Pembela Islam (FPI) itu setelah penetapannya sebagai tersangka kasus chat porno.

Kepastian tanggal kepu­langan Rizieq ke Indonesia memang belum dipastikan. Namun, aksi jemput Habib Rizieq di Bandara Soetta su­dah mencuat di jagat dunia maya. Tak tanggung-tang­gung, alumni Aksi Bela Islam 212 sudah menyiapkan diri untuk mengerahkan massa. Sebanyak satu juta umat di­persiapkan untuk mengepung bandara, menjemput Imam Besar FPI yang tersandung ka­sus chat porno dengan wanita bernama Firza Husein.

“Kita akan melakukan aksi satu juta massa untuk men­jemput Habib Rizieq di Ban­dara Soekarno-Hatta,” ujar Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo di Masjid Baiturrahman, Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, Rabu (31/5).

Ia menjelaskan, kepulangan Rizieq ke Tanah Air tergantung dari kesiapan umat Islam.

Karena itu, kata dia, pihaknya akan menggelar tabligh akbar setiap Jumat. Pengajian itu akan dimulai pada Jumat (2/6) hari ini di Masjid Sunda Ke­lapa, Jakarta Pusat. Setelah itu, Jumat berikutnya mengun­dang lagi untuk merancang gerakan penyambutan Rizieq.

“Jadi bukan Habib Rizieq yang nunggu kita, tetapi kita yang minta Habib. Kalau kita sudah siap, kita akan bilang ‘Bib kita sudah siap nyambut, silakan pulang’,” ucap Ansufri.

Informasi yang dihimpun, masa berlaku visa umrah Habib Rizieq akan habis pada Senin (12/6) mendatang. Arti­nya masih ada sekitar sepu­luh hari sisa waktunya untuk menetap di tanah Arab. Kuasa hukum Habib Rizieq Syihab, Eggi Sudjana, mengatakan kliennya sebenarnya meng­inginkan segera pulang ke Indonesia.

“Visanya, visa umrah, habis 17 Ramadan. Saya tanya bagaimana? Habib malah balik tanya kapan saya pu­lang,” ungkap Eggi.

Ia menyarankan Rizieq menunggu upaya hukum yang sedang dilakukan tim pengacara. Kini, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) se­dang meminta polisi melaku­kan gelar perkara terbatas seperti saat kasus penodaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Oke pulang, tapi polisi melakukan gelar perkara ter­batas seperti saat menangani proses hukum Ahok,” katanya.

Sebab, Eggi menilai saat ini polisi memberikan perlakuan diskriminatif terhadap ka­sus baladacintarizeq. Hal itu berbeda dengan saat polisi menangani kasus Ahok yang seakan-akan terlihat diistime­wakan.

Terkait adanya aksi jemput habib Rizieq, ia mengatakan, jika hal itu sah-sah saja di­lakukan. “Pertanyaan saya ada larangan nggak? Nggak ada larangan. Undang-undangnya mana yang melarang itu. Massa boleh masuk (Bandara). Orang mau jemput kok,” katanya.

Seruan aksi itu juga telah menyebar di wilayah Bogor. Bahkan, FPI Bogor Raya telah menyebarluaskan rencana Aksi Satu Juta Umat itu ke se­luruh anggota. Hal ini diamini

Ketua Badan Anti Teror Front (BATF) FPI Bogor Ra¬ya, Habib Iye Al Jufri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X