METROPOLITAN - Dugaan adanya pondok pesantren (ponpes) di wilayah Sukamakmur yang dijadikan tempat pelatihan teroris kian santer diperbincangkan. Jajaran Muspika Kecamatan Sukamakmur pun langsung bergerak turun ke lapangan.
Ketua MUI Kecamatan Sukamakmur H Gopar mengaku sudah melakukan survei ke tempat yang dimaksud. Namun, dari hasil kedatangannya bersama jajaran Muspika tidak ada hal-hal yang mencurigakan. “Kita sudah dua kali ke sana dan belum menemukan hal-hal atau aliran yang mencurigakan di wilayah Sukamakmur,” katanya saat dihubungi Metropolitan, kemarin.
Menurutnya, ia pun belum mengetahui secara rinci kapan ponpes itu berdiri. Akan tetapi, ponpes itu sudah berdiri sejak lama dan tidak ada yang namanya Sukamakmur. “Hasil tanya jawab dengan mereka juga tidak ada yang mencurigakan. Ajarannya juga masih sama dengan kita,” ucapnya.Kampung Sunnah di wilayah
Dengan itu, ia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan informasi adanya teroris di wilayah Sukamakmur. Sebab, sampai saat ini belum ditemukan adanya aliran sesat yang berdiri di wilayah Sukamakmur. “Itu bukan aliran sesat atau menyesatkan. Mungkin ada sebagian warga saja yang merasa resah namun intinya tidak ada hal mencurigakan di kawasan itu. Masyarakat tidak perlu khawatir atau resah,” pintanya.
Dirinya juga menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama jajaran Muspika Sukamakmur akan melakukan rapat bersama dengan unsur Muspida Kabupaten Bogor. Bertujuan untuk memberitahukan bahwa wilayah Sukamakmur tidak ditemukan adanya tempat pelatihan atau I’dad teroris. “Besok (hari ini) kita akan rapat dengan Muspida. Tapi kebetulan kalau saya tidak bisa hadir karena masih mudik, nanti akan diwakilkan Sekum,” tutupnya.
(rez/b/feb/dit)