METROPOLITAN- Aksi teror kembali terjadi. Dua anggota Brimob, AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bakhtiar, ditusuk usai salat Isya di masjid di dekat Mabes Polri. Pelaku kini telah ditembak mati.
Pelaku penyerangan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan Jalan Sultan Hasanuddin Jakarta Selatan sempat berteriak 'thogut' dan 'kafir' sebelum menikam. Bahkan, pelaku sebelumnya juga ikut salat di shaf ketiga bagian kanan, sebelah korban
"Yang dibilang kafir anggota Brimob, sambil teriak dia nyerang," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto. Usai melakukan aksi teror di Mabes Polri, pelaku sempat mengancam jemaah sambil mengacungkan pisau sangkurnya. Ia lalu berlari ke arah Terminal Blok M sambil berteriak 'Allahu Akbar'.
Setyo menambahkan, pelaku kemudian ditembak oleh anggota Brimob lain yang tengah bertugas di sekitar lokasi. "Sebelumnya diberi tembakan peringatan tidak diindahkan, karena tidak digubris pelaku kemudian dilumpuhkan, langsung tewas," katanya. Saat ini kedua korban penusukan aksi teror di Mabes Polri tersebut, dirawat di RS Pusat Pertamina. Sementara pelaku tewas ditembak dan dibawa ke RS Polri Kramatjati.
Polri belum membeberkan identitas pelaku penusukan 2 anggota Brimob di masjid dekat Mabes Polri, Jakarta Selatan. Polisi menyebut serangan ini seperti kasus teror di Mapolda Sumut. "Ini hampir sama kayak di Medan, nyerang anggota," ujar Irjen Setyo Wasisto.
Namun begitu, Polri belum dapat memastikan pelaku merupakan jaringan kelompok peneror di Polda Sumut atau tidak. Polisi masih menyelidiki lebih jauh. "Belum tahu ya (jaringan Medan atau tidak), nanti lihat perkembangan," ujarnya.
Wakapolri Komjen Syafruddin menyebut pelaku penusukan 2 anggota Brimob AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful B, berjumlah satu orang. Namun polisi masih melakukan pengembangan penyelidikan untuk memastikan kaitan jaringan pelaku teror. "Sementara di TKP 1 orang, tapi bisa saja lebih. Kasus sedang dikembangkan," ujar Syafruddin, Jumat (30/6/2017). Menurut Syafruddin, pengamanan sudah diperketat selama 6 bulan terakhir berkaitan dengan perkembangan situasi global. Saat ini kondisi global disebut tidak kondusutf. "Situasi global tidak kondusif dari aspek stabilitas keamanan terutama radikalisme, ekstrimisme dan terorisme," sambungnya.
Polisi menemukan sebuah KTP di jasad pelaku saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penusukan 2 anggota Brimob. Dalam KTP, tertera nama dengan inisial M, yang beralamat di Kelurahan Suka Resmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. "Itu KTP yang ditemukan di tersangka," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul melalui pesan singkat.
(de/feb)