METROPOLITAN - Poros baru pemilihan gubernur Jawa Barat (pilgub Jabar) yang terdiri dari PAN, Demokrat, Gerindra dan PKS sudah sepakat mengusung Deddy Mizwar (Demiz) sebagai calon gubernur (cagub). Namun, masalah koalisi ini masih belum memutuskan soal pendamping Demiz yang akan melaju di pilgub 2018.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, partainya siap mengajukan nama sebagai pendamping Demiz dalam pilgub Jabar 2018. Namun menyadari perolehan kursinya yang minim, PAN akan terlebih dahulu membahas kandidat pendamping Demiz dengan Gerindra, Demokrat dan PKS.
"Kami memang sudah mendukung tapi kan nggak cukup. Nggak bisa sendiri kan, mesti koalisi dengan beberapa teman, Gerindra, Demokrat dan PKS," ujar Zulkifli di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/11).
Zulkifli menyebut untuk memenuhi syarat pengajuan calon, PAN cenderung mengajak koalisi Gerindra, Demokrat dan PAN. Dia mengatakan, PAN siap mendukung Demiz tanpa syarat.
Ia juga membebaskan siapa pun bakal calon pendamping yang akan diusung partai koalisinya. Yang penting, kata dia, calon yang diusung itu bisa memajukan Jabar. "Saya mendukung tanpa syarat. Asal betul-betul perjuangan ini untuk memajukan masyarakat Jabar, kami oke. Nggak pakai syarat," lanjutnya.
Saat ini beberapa partai yang menyatakan dukungan terhadap Demiz untuk maju di pilgub Jabar 2018 sebagai cagub yakni Demokrat, PAN, PKS dan Gerindra.
Sebelumnya, Demokrat dan PAN sudah setuju mengusulkan Demiz menjadi cagub Jabar. Sementara Gerindra mengaku bisa menerima, namun posisi wagub perlu dipikirkan untuk Gerindra.
"Kalau Demokrat dan PAN final untuk memutuskan Pak Demiz dan diusulkan ke poros baru, Gerindra tetap akan terima karena posisi wakil semakin mengerucut. Tinggal di Gerindra," ujar Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi.
Menurutnya, kursi parlemen dari poros baru sudah mencukupi untuk mengusung cagub-cawagub. Namun, Demiz yang pernah dideklarasikan menjadi kader Gerindra tidak betul-betul dianggap sebagai kader. Sehingga, Gerindra mengincar kursi wagub di poros baru ini.
"Posisi usulan tinggal dari Gerindra. Karena tidak mungkin mengusulkan nama yang sama dan posisi yang sama juga. Dengan komposisi Demokrat 12 kursi dan PAN empat kursi menjadi 16 kursi, dan Gerindra sebelas kursi, menjadi hal wajar Partai Demokrat dan PAN mengusung Jabar satu dan Gerindra Jabar dua," terangnya.
Ketua Harian DPW PAN Hasbullah mengatakan, partai yang berpeluang mengusulkan posisi wakil hanya PKS dan Gerindra. Sebab, sambung dia, PAN dan Demokrat sudah memutuskan hanya mengusung Demiz.
Sejauh ini, PKS masih mengusulkan nama Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu sebagai pendamping Demiz. Sementara Gerindra kemungkinan mengusulkan Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi.
"Hari ini PAN dan Demokrat dukung Demiz, nah wakilnya ada peluangnya di PKS dan Gerindra. Nah, silakan kita tentukan mekanisme yang transparan dan kita hitung-hitungan menang," kata Hasbullah.
Sekadar diketahui, Ahmad Syaikhu telah dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPW PKS Jabar. Wasekjen PKS Mardani Ali Sera mengatakan, pergantian pengurus di struktur partai adalah hal wajar. Pergantian ini dilakukan agar bakal cawagub Jabar itu fokus. "Kan lagi dikonsentrasikan pilkada biar DPW bisa diurus yang lain," ujar Ali.