METROPOLITAN - Ridwan Kamil terancam ditinggalkan partai pendukung di pilgub Jawa Barat (Jabar) tahun depan. Penyebabnya, konvensi untuk pemilihan pendamping sang Wali Kota Bandung itu ternyata memantik pertikaian.
Sekadar diketahui, pria yang karib disapa Emil ini sudah mendapat dukungan dari Nasdem, PPP, PKB dan Golkar. Namun, hingga kini Emil masih kelimpungan menentukan wakil gubernur meski sudah disodorkan nama.
PPP menawarkan Uu Ruzhanul Ulum, sementara PKB memunculkan Syaiful Huda. Golkar yang terakhir ikut bergabung dalam koalisi menunjuk kadernya, Daniel Muttaqien.
Belakangan, Uu dan Daniel menjadi nama yang bersaing ketat memperebutkan kursi calon wakil gubernur. Namun, Emil yang tidak menunjukkan sikap tegas memilih salah satu di antara keduanya memunculkan ide konvensi.
Ide itu mendapat tentangan dari PPP. Partai berlambang Kakbah itu bahkan mengancam menarik dukungannya.
Ketua DPW PPP Jabar Ade Mubawaroh Yasin menilai wacana konvensi tidak relevan, bahkan bisa merusak jalinan koalisi yang sudah terbentuk antarpartai koalisi.
”Konvensi hanya akan menimbulkan persaingan antar koalisi. Emil sebaiknya mengedepankan komunikasi,” ucapnya saat ditemui usai menggelar pertemuan dengan Ketua DPW PKB Provinsi Jabar Syaiful Huda dan Ketua DPW PPP Provinsi Jabar Ade Munawaroh di Hotel Papandayan, Bandung, Rabu (6/12).
PPP ia sebut hanya akan mengusung Ridwan Kamil dengan catatan Uu dipilih sebagai wakil. Hal itu merupakan bagian komitmen dan perjuangan partainya untuk memunculkan kader.
Ade pun mempertanyakan arah koalisi yang diinginkan Ridwan Kamil yang justru membenturkannya dengan konvensi. Hingga kini pertanyaan itu masih belum terjawab karena hambatan jalinan komunikasi.
”Saya sulit berkomunikasi dengan Emil. Seharusnya situasi seperti ini bisa cair jika ada komunikasi. Tapi jika komunikasi sulit terlaksana, rasanya PPP akan berpikir ulang dalam pengusungan Ridwan Kamil,” tegasnya.
”Latar belakang apa yang dia (Ridwan Kamil, red) inginkan (dalam konvensi, red)? Apakah kedekatan atau metodologi survei. Kalau survei, Uu calon wakil gubernur wakil tertinggi,” lanjutnya.
Sikap berbeda datang dari Nasdem dan PKB yang menyerahkan mekanisme pemilihan calon wakil gubernur kepada Ridwan Kamil.
(bbb/feb/run)
1