METROPOLITAN – Jadwal pendaftaran calon wali kota Bogor semakin dekat. Jelang masa pendaftaran dibuka, sejumlah partai politik (parpol) mulai buru-buru membangun koalisi. Kamis (28/12) dini hari, tujuh partai di Kota Hujan menggalang pertemuan di Hotel Onih Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor.
Di antaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat (PD), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Hanura Kota Bogor.
Ketujuh parpol tersebut saling membuka peluang untuk membangun koalisi gemuk di pemilihan wali kota (pilwalkot) Bogor 2018. Seperti yang diutarakan Ketua DPC PPP Kota Bogor Zaenul Mutaqin.
Menurut Zaenul, pimpinan tujuh parpol memiliki kesepakatan menggalang koalisi besar dan bersama-sama maju di pilwalkot Bogor. “Ini adalah pesta demokrasi. Sudah sepantasnya unsur parpol bergabung dan menyamakan persepsi agar proses pilwalkot bisa berlangsung aman, lancar dan sesuai harapan,” kata Zaenul.
Selanjutnya, akan ada pertemuan lanjutan untuk membicarakan sosok atau figur yang akan diusung koalisi tersebut. “Memang waktunya mepet, tapi dengan rasa kebersamaan yang kita miliki maka hal tersebut bisa terwujud dalam waktu dekat ini,” ujarnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Nasdem Kota Bogor Ian Munajas menuturkan, pertemuan tujuh parpol ini sangat berpeluang terbangun koalisi. Ke depan masih ada pertemuan lanjutan walaupun waktu sudah sangat mepet. Apabila tujuh parpol berkoalisi, maka akan terkumpul 22 kursi dan itu akan sangat kuat dalam bertarung di pilwalkot. “Kalau sampai terbangun koalisi dari tujuh parpol yang melakukan pertemuan semalam, itu sangat luar biasa. Ada sebanyak 22 kursi DPRD dari tujuh parpol itu. Jadi terbangunnya koalisi besar untuk pilwalkot Bogor sangat besar,” kata Ian.
Menurutnya, pertemuan ketujuh parpol merupakan titik awal kesepakatan untuk membangun koalisi. Kemungkinan akan ada pertemuan lanjutan yang lebih intens dan khusus dalam menyamakan persepsi atas gagasan formula kesepahaman bersama. “Memang sebagian besar masing masing partai masih menunggu instruksi dari tingkat lebih tinggi diatasnya,” urainya.
Sementara itu, PBB yang sebelumnya telah mengusung Bima Arya juga terlihat dalam barisan koalisi gemuk yang digalang PPP cs. Saat disinggung soal adanya koalisi gemuk itu, Ketua DPC PBB Kota Bogor Subhan Murtadla mengaku bahwa pertemuan itu sekadar forum silaturahmi antarpimpinan parpol. Untuk sikapnya, Subhan menyatakan tetap mendukung Bima Arya maju di pilkada Bogor. “Sampai hari ini kan Bima Arya baru didukung PAN tiga kursi, ditambah PBB satu kursi. Jadi masih kurang. Tadi malam itu kami ikut silaturahmi saja,” jawab Subhan. (rez/c/feb/run)