METROPOLITAN – Warga Kampung Cirangrang, RT 01/02, Desa Cilember, Cisarua, Kabupaten Bogor, mendadak heboh gara-gara puluhan warganya keracunan usai makan nasi kebuli di acara maulid nabi.
Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 10:00 WIB, warga mendapat jatah nasi kebuli yang dibagikan pihak panitia. Namun sekitar pukul 14:00 WIB, beberapa warga mendadak mual-mual hingga muntah. “Pertama jam dua siang, ada warga yang mual-mual dan muntah seperti gejala keracunan,” kata Iwan (41).
Jumlah yang mengalami gejala keracunan semakin banyak sehingga harus dilakukan ke sejumlah rumah sakit dan kantor desa untuk dirawat petugas kesehatan. ”Bukan di sini saja, tapi ada juga yang dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Kapolsek Cisarua Kompol Sujito menuturkan, kejadian itu merupakan musibah. Kendati demikian, pihaknya terus menyediliki dan memberi pelayanan kepada korban keracunan bersama Muspika Cisarua, Bogor.
“Memang ada beberapa warga yang dilarikan ke puskemas untuk mendapat penanganan pasca keracunan tersebut. Kendati begitu, setelah mendapatkan pengobatan, ada warga yang boleh pulang. Ya keluhan mual dan pusing,” ujarnya kepada Metropolitan saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, kemarin malam.
Sujito menambahkan, pihaknya saat ini sudah mengamankan barang bukti nasi kebuli untuk dibawa ke laboraturium guna memastikan hasilnya. “Masih diduga karena kami belum mendapatkan hasil yang pasti. Masih diuji lab. Untuk penanganan ini kami juga bekerja sama dengan Polres Bogor,” terangnya.
Informasi yang dihimpun, pembagian nasi kebuli dibagikan kurang lebih 550 boks yang dikemas dalam styrofoam kepada 200 kaum ibu dan anak yang saat itu mengikuti perayaan maulid nabi. Tetapi tidak semua warga yang mengonsumsi nasi tersebut keracunan.
Kepala Desa (Kades) Cilember H Bunyamin mengaku belum bisa memastikan penyebab keracunan itu karena tidak semua warga keracunan. ”Anak saya juga makan nasi kebuli tapi tidak keracunan,” ungkapnya.
Saat ini, sambungnya, Pemdes Cilember terus melakukan sweeping terhadap warga lantaran dikhawatirkan jumlah korban akan bertambah. ”Kami belum bisa memastikan penyebabnya, itu harus melalui hasil lab,” tegasnya.
Korban yang diprediksi parah, sambung dia, dibawa ke RSPG Cisarua dan RSUD Ciawi. “Kalau yang baru gejala dirawat di posko darurat yang disediakan kader desa,” katanya.
Hingga Jumat (29/12) malam, tercatat sedikitnya 131 korban mulai dari orang dewasa hingga anak-anak dilarikan ke posko darurat di Balai Desa Cilember. ”Lebih dari seratus (korban, red), saya dapat dari puskesmas dan lokasi,” ujar salah seorang relawan, Asep Indrayana.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12:30 WIB kemarin. Sebanyak 200 orang hadir dalam acara maulid, khususnya perempuan yang dipimpin KH Muksin. Ratusan warga keracunan usai mengonsumsi santap siang berupa nasi boks kebuli.
Para korban keracunan tersebut dilarikan ke beberapa tempat, dari mulai Puskesmas Cilember, Rumah Sakit Paru dr M Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor (RSPG) dan RSUD Ciawi. ”Sebagian korban sudah berobat, ada yang pulang. Mohon doanya, semoga warga cepat sembuh,” ungkap Ketua Presidium Santri Muhammad Muchsin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Tri Wahyu Harini mengatakan, pemerintah sudah mendirikan posko dan menerjunkan tenaga medis ke lokasi. ”Alhamdulillah, saat ini bisa ditangani tim medis dan paramedis puskesmas, tim muspika dan desa. Sudah buat posko di lokasi dan ada yang dirujuk ke RSPG Cisarua,” imbuhnya. (yos/ash/c/feb/run)