Begini Asal Usul Wisata Penangkaran Rusa Cariu
Dibangun Sejak 1993, Baru 15 Tahun Dikelola Perhutani
Wisata alam menjadi salah satu tujuan rekreasi yang sedang hits atau digemari belakangan ini. Di Kabupaten Bogor, ada banyak tempat wisata alam hits termasuk Wahana Wisata Penangkaran Rusa Cariu. Di sana, pengunjung bisa melihat berbagai jenis rusa lebih dekat.
Penangkaran Rusa ini berada di Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Awalnya penangkaran rusa yang berdiri sejak 1993 ini hanya di khususkan untuk penelitian. Akan tetapi, sejak 2003 lalu, penangkaran rusa ini dibuka untuk umum di bawah Perum Perhutani unit III Jawa Barat dan Banten.
Artinya, baru 15 tahun penangkaran rusa itu akhirnya dikelola Perhutani sebagai tempat wisata.
Tak hanya melihat gerombolan rusa, di tempat ini pengunjung dapat mendekati dan memberi makan rusa secara langsung. Pengunjung yang ingin masuk hanya dikenai biaya Rp.10.000 perorang. Bagi yang ingin memberi makan rusa, ada penjual pakan rusa berupa umbi-umbian di sekitar lokasi penangkaran.
“Di sini enak bisa kasih langsung makanan rusa. Harganya juga mura mulai 5000,” kata Ridwan warga asal Cibinong yang sudah dua kali berkunjung.
Mulanya, tempat ini hanya menangkarkan 104 ekor rusa yang kemudian berkembang menjadi banyak. Ada tiga jenis rusa dipenangkaran ini yaitu Rusa Tutul dengan ciri bulu coklat kemerahan dengan tutul berwarna putih. Rusa Jawa dengan bulu cokelat dan putih di bagian perut dan ekor serta terdapat tanduk pada rusa jantan. Sementara yang terakhir adalah jenis rusa yang sudah hampir punah yaitu Rusa Bawean.
“Selain sebagai obyek wisata, penangkaran ini bagus untuk edukasi anak. Kita bisa mengenalkan Rusa lebih dekat sambil memberi makan secara langsung,” ujarnya.
Untuk menuju lokasi penangkaran, ada dua jalur yang bisa di tempuh, yaitu dari arah Cianjur atau dari arah Bogor. Penangkaran ini dibuka setiap hari pukul 07.00 – 17.00 dan selalu dipadati wisatawan setiap akhir pekan atau hari libur.
Sebelum tiba di lokasi tempat rusa berkumpul, pengunjung harus melewati sebuah jembatan gantung terlebih dahulu. Jembatan ini terbuat dari bambu dan tali kawat kecil yang digantungkan diatas sungai Cibeet. Jembatan dengan panjang sekitar 15 meter ini hanya boleh dilalui maksimal 10 orang.
(fin/b/feb)