Senin, 22 Desember 2025

Sebelum Meninggal, sang Ayah Pergoki Wajah Yudi Bercahaya

- Kamis, 4 Januari 2018 | 09:52 WIB

-

Prosesi pemakaman Yudi Saputra (18) pelajar SMK PGRI 2 Bogor di Kampung Babakan, Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup diwarnai Isak tangis keluarga dan teman sekolah. Kepergian Yudi yang tewas dibantai saat tawuran menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Impiannya untuk melanjutkan kuliah pun pupus akibat tawuran maut yang terjadi di Jalan Mayor Oking Citeureup, Selasa (2/1) lalu.

Tiga bulan lagi, Yudi lulus dari sekolahnya. Ayah kandungnya, Sukardi tampak tabah mengikuti posesi pemakaman. Meski hatinya terpukul dengan kepergian putra keduanya secara mengenaskan. Saat ditemui Metropolitan, Sukardi masih terngiang detik detik ia mendapati kabar kalau anaknya tewas. Sekitar pukul 10:00 WIB, ia mendapati telpon dari istrinya Hodizah (40). Saat itu, mendapat kabar kalau putranya mengalami kecelakaan. Ia pun bergegas pulang ke Bogor dari Cirebon. Sesampainya di rumah, ia sudah melihat banyak orang dan sejumlah polisi. Ia pun diberitahukan kalau Yudi udah meninggal dunia dan sekarang Jasad ada di rumah sakit Cikaret.

"Setelah Jasad Yudi di otopsi di RS Keramat Jati Jakarta sekitar pukul 21:00 WIB, almarhum langsung dimakamkan di wakaf keluarga yang tak jauh dari rumah," ujar Sukardi yang sehari -hari berkerja di bengkel Per Mobil.

Awalnya, lajutnya Sukardi, sebelum berangkat undangan ke rumah saudara di Cirebon, sekitar pukul 05:00 WIB dirinya masih melihat anaknya tertidur pulas di kamar. Saat itu, anehnya sosok Yudi terlihat berbeda dan lebih bercahaya. Melihat firasat tersebut, lantas membangunkan Yudi yang tertidur dan langsung pamitan berangkat ke Cirebon. "Yud, bapak berangkat dulu undangan ke Cirebon, jangan lupa sekolah yah," katanya.

Ia menjelaskan, Yudi merupakan anak kesayangan orang tua, karena sejak umur tiga tahun Kakaknya Hermawan (3) meninggal dunia. Setelah menanti selama dua tahun akhirnya istri kembali melahirkan anak laki-laki yakni Yudi. Lahirnya Yudi melengkapi kehidupan keluarga dan selang tiga tahun adiknya Ikbal Maulan (3) lahir. "Bisa dibilang Yudi itu anak kesayangan, karna istri saya selama tiga tahun tidak punya anak Hinga lahirnya Yudi, "keluhnya.

Saat ini Yudi duduk di kelas tiga STM dan tiga bulan lagi lulus sekolah. Rencana, setelah lulus akan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Malahan, kepada orang tua perempuanya dia memiliki keinginan memberangkatkan kedua orang tuanya ke tanah suci. Sebagai orang tua mendengarkan cita-cita sang tentunya sangat seneng dan hanya mendoakan saja.

Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Yudi, pihak keluarga sudah menyerahkan permasalahan tersebut kepada pihak kepolisian. "Buat teman-teman Yudi ataupun pelajaran lainya jangan terulang lagi aksi tauran pelajar karna banyak merugikan," tukasnya.

(ads/c/feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X