“Perjudian dikarenakan efek moralitas masyarakat yang menurun saja, tetapi lebih kepada kurangnya edukasi masyarakat tentang substansi pesta demokrasi,”bebernya.
Ia menambahkan, terjadianya pertarungan dengan cara judi akibat kurang sadarnya masyarakat bahwa gelaran pesta demokrasi adalah bagian dari penentu tingkat kesejahteraan dan kemajuan pembangunan daerah pasca pilwalkot. Namun yang terjadi, output pesta demokrasi yang dirasa tidak efektif, hingga lebih menguntungakan dijadikan perjudian.
“Masyarakat merasa bahwa siapapun yang terpilih tidak membawa efek dan ekses positif bagi masyarakat secara langsung, artinya disini telah terjadi penuruan akan marwah tujuan digelarnya pesta demokrasi,” tukasnya.
Terpisah, Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Mukri Aji menuturkan, Pilbup Kabupaten Bogor bukan menjadi ajang perjudian, tetapi pesta demokrasi untuk menentukan pemimpin yang baru yang bisa memakmurkan Kabupaten Bogor. Ketika terjadi perjudian, tentunya ada yang di pertaruhkan. Hal ini akan beribas terjadianya pertarungan yang memanas dan bisa memicu terjadi gesekan ataupun rasa sakit.
“Setiap orang berhak untuk memilih dan mempunyai idolanya, namun tidak lantas menjurus ke perjudian karna di agaman saja sudah jelas bahwa judi ini sangat dilarang,”ujarnya.
Ia menambahkan, setelah pilbup nantinya diharapkan semuanya calon bisa menerimanya hasilnya dengan lapang dada. Bagi calon yang kalah tidak putus asa dan mengabil hikmah atas gegalannya, pasangan yang menangpun tidak sombong dan merangkung semuanya untuk kemajuan kabupaten Bogor.
MUI juga mengimbau masyarakat, khususnya umat Islam, menjaga situasi tetap aman, damai, dan terbangun suasana kehidupan yang penuh harmoni agar semua proses Pilbup serentak 2018 bisa terlaksana secara jujur, adil, aman, dan damai.
“Saya meminta umat Islam menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang takut hanya kepada Allah dan berjuang sepenuh tenaga mewujudkan bangsa dan negara yang adil dan makmur dalam lindungan Allah SWT," katanya.
HARI INI PENDAFTARAN DIBUKA
Di Kabupaten Bogor, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor mulai membuka pendaftaran bakal pasangan calon (bapaslon) bupati dan wakil bupati Bogor 2018 mulai hari ini 8-10 Januari. Sejauh ini, sudah ada tiga bapaslon yang mengonfirmasi pendaftarannya dan diprediksikan akan muncul dua bapaslon lagi dalam waktu dekat.
Bapaslon yang sudah mengonfirmasi pendaftaran yaitu Gunawan Hasan – Ficky Rhoma (GH-FR) dan Ade Wardhana – Asep Ruhiyat (AA) dari jalur perseorangan. Sementara dari partai politik (parpol) baru bapaslon Ade Yasin - Iwan Setiawan yang mengonfirmasi pendaftaran. Meski demikian, dua bapaslon lain yaitu Jaro Ade – Inggrid Kansil dan Nungki – Bayu Syah Johan dikabarkan akan ikut mendaftar.
Namun, belum ada keterangan resmi dari pasangan Jaro Ade dan Inggrid Kansil serta Nungki-Bayu Syah Johan. Sempat beredar kabar kalau Ketua DPD Partia Golkar Kabupaten Bogor itu batal mendapatkan SK karena adanya dinamika di tingkat Provinsi. Namun, kabar ini belum terkonfirmasi dengan yang bersangkutan.
Sementara, Ketua KPU Kabupaten Bogor Haryanto Surbakti menyebutkan kalau ada tiga paslon yang sudah mengonfirmasi untuk mendaftar sebagai peserta Pilbup 2018 pada Senin (8/1) har ini.
“Yang sudah mengonfirmasi kehadiran baru tiga bapaslon. Prediksinya mungkin akan ada lima paslon yang mendaftar nanti. Dua dari perseorangan dan tiga dari parpol. Tapi kita juga belum tau kalau nanti ada perubahan,” kata Haryanto.
Sedangkan di Kota Bogor, empat bapaslon digadang-gadang akan bertarung di bursa Pilkada serentak. Yakni pasangan Bima Arya-Dedie A Rahim, Ruhiyat-Zaenul. Dadang danubrata-Sugeng Teguh Santoso serta Edgar Suratman-Safe Selly Ginanjar.