Minggu, 21 Desember 2025

Video Pelakor Dilabrak Marak di Medsos

- Senin, 26 Februari 2018 | 08:51 WIB

-
Demam pelakor alias perebut laki orang makin ramai. Bukan cuma di sinetron saja ulah pelakor ini ditonton. Malahan, belakangan ini video pelakor dilabrak istri sah marak beredar di media sosial. Ada yang didorong, dihujani duit, sampai dijambak di muka umum. Seperti booming Shafa Haris yang melabrak artis Jennifer Dunn.

Aksi labrak-melabrak kian marak di media sosial. Masih hangat soal video viral Bu Dandy yang memperlihatkan seorang perempuan terduga pelakor dilempari lembaran uang pecahan Rp100 ribu oleh perempuan lain yang merupakan istri sah, kini ada lagi video serupa yang jadi pergunjingan.

Kali ini, seorang karyawan di salah satu kantor cabang swasta dituduh jadi pelakor. Sampai-sampai wanita yang mengaku sebagai istri sah mendatangi kantor sang pelakor dan langsung melabraknya.

Dari tayangan yang beredar, istri sah yang mengenakan hijab pink memukul kepala sekaligus menjambak rambut wanita idaman lain suaminya sebanyak tiga kali hingga tersungkur ke lantai dari kursinya. “Pelakor kamu ya,” cetus istri sah yang melabrak wanita pelakor di sebuah bank.

Tak berhenti sampai di situ, sang terduga pelakor juga disebut telah menggunakan kartu kredit milik suaminya. Namun, itu dibantah wanita yang dituduh telah merebut suami orang yang identitasnya belum diketahui. "Nggak ada," ucap wanita itu berulang kali untuk membela diri.

Bukan sekali ini video pertengkaran istri sah versus pelakor terjadi. Sebelumnya, ada pula seorang wanita bernama Nyla sedang duduk di sofa dihujani duit oleh wanita yang dipanggil Bu Dandy.

Bu Dandy menyebut bahwa Nyla yang tak lain sahabatnya sendiri telah merebut suaminya. Jika dicermati, beberapa kasus cinta segitiga dengan pria beristri yang mencuat di media sosial kebanyakan memang melibatkan pria berusia di atas 35 tahun yang status ekonominya berkecukupan.

Psikolog keluarga, Irma Gustiana Andriana, mengatakan bahwa biasanya adalah pejabat, pengusaha atau orang dengan jabatan tinggi yang kebanyakan kepincut wanita idaman lain. Menurut Irma, kebanyakan pelakor adalah mereka yang memiliki konsep diri rendah. "Entah karena ada trauma, kehilangan atau kurang kasih sayang, yang membuatnya tidak percaya pada diri sendiri dan merasa tidak seperti orang lain," ujarnya.

Kompensasi dari kondisi psikologi tersebut dapat mendorongnya mencari cara demi menunjukkan eksistensinya sebagai perempuan. "Pemuasan kebutuhan psikologi seseorang bermacam-macam. Ada yang dengan olahraga, berkesenian, tapi ada yang tidak mampu mengontrol dorongan mendominasi dengan merebut perhatian pasangan orang. Ini akibat dari konsep dirinya tidak kuat," katanya.

Selain itu, faktor ekonomi juga berpengaruh besar pada alasan perempuan yang rela menjadi orang ketiga. "Ada beberapa orang yang kecenderungannya nggak mau susah. Jadi mereka lebih mencari keadaan ekonomi si laki-laki yang dianggap sudah mapan," kata Irma.

Seperti nasib yang dialami Wiwi Sofianty, istri atlet yang meraih medali emas pada SEA Games 2017, dengan inisial D. Setelah membangun rumah tangga dan kariernya sukses, Wiwi justru dicampakkan suami yang kepincut pelakor brondong.

Lagi-lagi urusan rumah tangga yang jadi ranah privasi itu akhirnya bocor ke publik. Melalui akun Facebook-nya, Wiwi membeberkan hubungan rumah tangganya yang semula harmonis dengan dua putri cantik mendadak berubah.

Siapa sangka jika suami sahnya direbut wanita yang masih duduk di bangku kelas dua SMK. Menurut Komisioner Komnas Perempuan Budhi Wahyuni, istilah 'pelakor' yang digunakan dalam video itu atau cuitan-cuitan yang muncul sesudahnya, merupakan sebuah bentuk cerminan dari perspektif masyarakat akan stigma negatif dari perempuan sebagai penggoda, hanya dengan istilah yang 'dihaluskan'. "Istilah-istilah yang diciptakan ini hanya untuk memudahkan, sesuatu yang sebetulnya stigma tapi dianggap bukan stigma," kata Budhi.

Dia juga menyebut bahwa penggunaan media sosial memudahkan seseorang merekam, mengekspresikan, membalas dan meluapkan emosinya. "Perempuan berantem, berebut laki-laki, malah orang lain yang menikmati perseteruan ini," kata Budhi mengomentari penyebaran video tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X