Minggu, 21 Desember 2025

14 Bayi Dibuang, Enam Tewas

- Senin, 5 Maret 2018 | 11:11 WIB

-
Kasus pembuangan bayi hasil hubungan gelap, baru-baru ini ramai terjadi di Sukaraja, Kabupaten Bogor. Pelakunya tak lain ibu kandung sendiri yang malu karena memiliki anak hasil hubungan seks bebas. Kejadian ini semakin menambah panjang deretan kasus pembuangan bayi. Bahkan, Indonesia Police Watch (IPW) mencatat sedikitnya ada 14 bayi yang setiap bulannya sengaja dibuang.

Tingkat sadisme akibat seks bebas di kalangan muda-mudi makin mengkhawatirkan. Ini ditandai makin tingginya angka pembuangan bayi di jalanan sepanjang Januari 2018.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengungkapkan, ada 54 bayi dibuang di jalanan pada Januari 2018. “Angka ini mengalami kenaikan dua kali lipat (100 persen lebih, red) jika dibandingkan dalam periode yang sama pada Januari 2017, yang hanya ada 26 kasus pembuangan bayi,” ungkap Neta.

Sementara pada 2017 saja, angka pembuangan bayi di Indonesia tergolong tinggi dalam sejarah. Jumlahnya mencapai angka 178 bayi. Dari jumlah itu, 79 di antaranya tewas, sepuluh masih bentuk janin dan 89 berhasil diselamatkan.

Jika dirata-ratakan, maka setiap bulannya ada 14 bayi yang dibuang orang tuanya dan enam di antaranya tewas. “Sepertinya di 2018 ini trennya akan lebih meningkat lagi karena di Januari saja sudah naik seratus persen,” ujarnya memprediksi.

Menurutnya, sebagian besar orang tua yang melakukan pembuangan bayinya itu lebih memilih menaruh jabang bayinya di jalanan. Pelaku umumnya wanita muda berusia antara 15 hingga 21 tahun.

Seperti yang dilakukan IR (21), karyawan optik asal Kampung Kalongkarees, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Wanita yang statusnya belum menikah itu dicampakkan pacarnya begitu ketahuan hamil. Selama sembilan bulan, IR menutupi kandungannya.

Saking malunya, ia memilih melakukan proses persalinan sendiri hingga Tante DD (28) yang selama ini menampung IR tahu dan sama-sama malu. Saat itu pula, niat jahat melenyapkan nyawa si bayi muncul.

IR membuntel bayi merah itu dnegan kantong plastik sebelum akhirnya dibuang di keranjang sampah dan dilempar ke sungai.

Dalam pemeriksaan, IR mengaku bahwa bayi tersebut hasil hubungan gelap dengan kekasihnya. “Bayi itu dibuang karena IR malu dan takut,” ungkap Kapolsek Sukaraja Kompol Lusi Saptaningsih, beberapa waktu lalu.

Dalam kasus pembuangan bayi ini, ungkap IPW, orang tua yang rata-rata masih berumur muda itu cenderung mengambil langkah mudah dan mencari jalan pintas. “Yakni dengan cara membuang bayinya ke jalanan dengan kantong keresek maupun dus mi instan,” imbuh Neta.

Sehingga, bayi yang dibuang di jalanan di sepanjang Januari itu menempati posisi terbanyak, dengan 12 kasus. Urutan kedua tempat favorit membuang bayi adalah sungai, kali, selokan atau parit, ada sebelas peristiwa dan sebagian ditemukan mengapung.

Rumah warga, baik halaman depan, belakang maupun di teras, juga jadi tempat pembuangan bayi hasil hubungan gelap, yakni ada tujuh kejadian. “Namun ada juga para orang tua yang tidak bertanggung jawab itu membuang jabang bayi ke tempat sampah atau bak sampah. Jumlahnya sebanyak enam kejadian,” ujarnya.

Kamar mandi atau kloset dan emperan toko/warung/kios juga dijadikan tempat pembuangan bayi, ada sebanyak empat kejadian. Musala atau masjid menempati urutan keenam sebagai tempat favorit pembuangan bayi, dengan tiga kejadian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X