Senin, 22 Desember 2025

Komplotan Begal ‘Grab’ Diberondong Peluru

- Kamis, 8 Maret 2018 | 09:12 WIB

-
Sebuah kos-kosan di kawasan Cipinanggading, Kecamatan Bogor Selatan, mendadak ramai. Hunian yang selama ini ditempati pasangan suami istri (pasutri) itu rupanya jadi markas persembunyian komplotan begalGrab’ yang selama ini beraksi sadis. Sore itu (6/3), lesatan peluru seketika memberondong ke arah pelaku yang berniat kabur.

Dor... dor... dor..! Suara peluru terdengar keras, memecah suasana sekitar kos-kosan di Cipinanggading. Seorang wanita tengah hamil tua tak berkutik saat petugas melesatkan timah panas ke arah suaminya yang terlibat kasus begal ‘Grab’ sadis di Gunungbunder, Pamijahan, Sabtu (3/3).

Tiga dari empat komplotan begal yakni MA (40), AN (30), KM (40), LN (27) tanpa ampun langsung ambruk begitu peluru menghujam tubuhnya. “Ke area mereka melakukan perlawanan,” kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky.

Hari itu, seluruh penghuni yang ada di kos-kosan tersebut diangkut ke Mapolres Bogor. Ada enam orang yang diamankan. Empat merupakan tersangka dan dua lainnya masih berstatus saksi. “Yang dua wanita itu dalam kasus pembunuhan di Bogor hanya sebagai saksi. Wanita yang sedang mengandung merupakan istri dari salah satu pelaku yang kita amankan," kata Dicky.

Menurut Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan, dua wanita yang diamankan masih satu komplotan. Hanya saja mereka tidak terlibat aski pembunuhan yang menewaskan seorang sopir Grab atas nama Justinus. Melainkan terlibat dalam kasus perampasan mobil di kawasan Sukabumi. "Jadi sebelumnya mereka itu berdasarkan informasi pernah terlibat kasus perampasan mobil di Sukabumi. Hanya saja korbannya selamat. Untuk kejadian detailnya saya kurang begitu tahu," paparnya.

Meski begitu, polisi masih mendalami keterlibatan dua wanita itu dalam kasus begal. Dari hasil pengembangan kasus tewasnya sopir Grab, total sudah lima orang yang ditetapkan jadi tersangka. Peran masing-masing yakni AS (20) sebagai pemesan taksi online, menjerat korban dan yang menegosiasikan korban agar mau mengantar ke tempat eksekusi. Sedangkan MA merupakan otak dari komplotan begal ‘Grab’ sadis beraksi. “Dia yang jadi perencana eksekusi. Di kasus pembunuhan sopir Grab, MA ini yang memukul korban menggunakan batu sebanyak tiga kali,” urai Kapolres saat rilis di Mapolres Bogor, kemarin.

Sementara AN dan KM mengikat tangan korban dan memegang tali jeratan di leher korban sebelum dibuang ke jurang. “Ada juga LNH alias R (27), dia itu yang mengikat kaki korban dan membuang korban ke jurang,” kata Dicky.

Selain kelima pelaku, polisi juga masih memburu dua pelaku lainnya, yakni I dan A. Keduanya diduga ikut berperan dalam kasus tewasnya pengemudi Grab tersebut. Polisi pun sudah menetapkan mereka ke Daftar Pencarian Orang (DPO). “Mereka yang memukul korban pakai golok,” ujarnya. Barang bukti yang berhasil diamankan petugas di antaranya satu unit mobil Avanza milik korban, tali, lakban warna hitam serta batu yang digunakan untuk memukul kepala korban.

Sekadar diketahui, pengungkapan komplotan begal ‘Grab’ ini berawal saat polisi menangkap AS saat razia lalu lintas di Subang. Saat distop, tiga temannya kabur, sedangkan AS yang memegang kemudi tidak sempat turun. Polisi yang curiga lalu memeriksa surat-surat mobil itu. Namun, yang bersangkutan tidak bisa menunjukkannya.

Begitu dicek, rupanya mobil yang dikendarai pelaku masuk daftar pencarian kendaraan pencurian. "Atas informasi itu, anggota dibagi tugas, yaitu melakukan pengecekan dan pengamanan terhadap barang bukti mobil korban ke Polsek Subang Kota, melakukan pemeriksaan terhadap pelaku di Polresta Depok dan sebagian anggota mendatangi lagi ke TKP," pungkas Kapolres.

(ads/c/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X