Bulu halus di tangan seketika berdiri begitu mendengar cerita Baros (30), warga Kampung Cibogo, RT 01/08, Jasinga, tentang SDN Barengkok 2. Lelaki yang mengenakan sarung dan peci itu tiba-tiba menghampiri sembari menceritakan soal suasana mistis di balik sekolah yang hanya berlantai tanah dan penuh debu itu.
"Maaf Kang, maaf sekali. Ini demi kebaikan Akang, jangan sembarangan ambil foto-foto soal sekolah ini,” ucap Baros yang datang dengan tergesa-gesa.
Siang itu, Baros bercerita bahwa sejak sekolah itu tidak terawat, bangunannya jadi tambah horor. Bahkan, ia sendiri pernah dibuat merinding saat melihat sosok wanita menari dalam sekolah tersebut.
"Dulu saya pernah lihat dengan mata saya sendiri, ada yang nari seperti tari Jaipongan yang diiringi alunan musi. Kejadian itu pada jam 12 malam," ujarnya.
Ia pun menyuruh wartawan koran ini tak sembarangan mengambil foto. Sebab, sebelumnya pernah ada kejadian seorang tamu yang tiba-tiba jatuh sakit sepulang dari sekolah tersebut.
"Dulu ada warga di luar desa ini main ke tempat ini. Sejak dari itu, tamu tersebut langsung jatuh sakit hingga dua minggu. Jadi saya mohon Akang harus izin dulu," pesannya.
Salah seorang guru kelas tiga SDN Barengkok 2, Neng Titi, mengaku wajar jika bangunan itu dihuni makhluk halus. Sebab, kondisinya memang tidak terawat. “Ya wajar sih. Tapi selama saya ngajar, belum pernah diperlihatkan penampakan seperti itu,” ujar Titi.
Ia menyebutkan bahwa sekolahnya sudah lama rusak. Bahkan, sudah tiga tahun ini dibiarkan tak terurus. “Dulu pernah direnovasi tapi cuma atapnya saja. Lantainya malah dibiarkan begini,” katanya.
Sekadar diketahui, bangunan SDN Barengkok 2 memiliki tujuh ruang, yakni enam untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan sisanya untuk ruang kepala sekolah.
Namun, ia mengakui bahwa kondisi ruang kelasnya tidak layak dijadikan tempat belajar siswa. “Setiap hari kami harus menghirup debu. Fasilitas sekolah juga minim. Kami sampai tidak punya lemari, makanya buku-buku itu berantakan,” tandasnya.
(mul/b/feb/run)