Warga di sekitar Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, dihebohkan dengan tulisan Allah di sejumlah titik trotoar.
Seorang pedagang nasi kuning, Wawan (38), mengatakan bahwa tulisan Allah itu pernah ada di depan lapaknya berjualan. Namun ia tidak tahu siapa dan kapan dibuatnya.
"Iya kemarin-kemarin juga ada. Tapi saya nggak terlalu memperhatikan. Baru memperhatikan waktu tadi ada yang beli terus nunjukin foto itu," ujarnya. Wawan menduga tulisan tersebut sudah lama dibuat. Kemungkinan lafaz tersebut dibuat pada malam hari karena pagi hingga sore hari tempat tersebut selalu ramai. Sementara Kabag Humas Setda Kota Bandung Yayan Briliyana mengatakan, tulisan tersebut sudah dihapus aparat kewilayahan Kecamatan Bojongloa Kidul. "Tadi pagi aparat kewilayahan bersama petugas Dishub Kota Bandung sudah langsung datang ke lokasi untuk membersihkannya," jelas Yayan. Yayan mengatakan, tulisan tersebut sengaja dihapus lantaran bertentangan dengan norma agama. "Tentunya ini bertentangan dengan syariat Islam, karena tidak sesuai peruntukannya," ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengaku pihaknya sudah melakukan olah TKP dan penyelidikan.
Pelaku menulis lafaz Allah di trotoar tersebut kemarin dengan bubuk batu bata. Menurutnya dari hasil pemeriksaan sementara, berdasarkan keterangan Ketua RT dan juru parkir setempat, pelaku berinisial A (47) sudah sepuluh tahun mengalami gangguan jiwa.
"Setelah orang tuanya tidak ada, tersangka mengalami gangguan jiwa," ujarnya kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (17/4).
A diketahui sempat dirawat di RSJ Cisarua selama tiga tahun, sebelum akhirnya dipulangkan karena kendala biaya. Sebelumnya sering menulis lafaz Allah di tembok.
Meski begitu, polisi masih akan melakukan pengecekan. Pelaku saat ini sudah dibawa ke Kecamatan Bojongloa Kidul untuk segera dibawa ke rumah sakit jiwa.
Ia meminta warga Bandung tetap tenang karena polisi sudah melakukan penanganan temuan itu. "Masyarakat kita imbau agar tetap tenang. Sudah kita tangani sebaik-baiknya," pungkasnya.
(de/feb/run)
