Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan bahwa moda transportasi itu akan selesai untuk uji coba pada pertengahan 2019. “Di sini proyeknya berjalan bagus. Sekarang ini kurang lebih 37 persen. Kita harapkan pertengahan 2019 sudah melakukan tes running (uji coba, red). Dalam satu atau dua bulan akan jalan,” kata Budi usai meninjau langsung lokasi Plant Precast LRT Pancoran, Minggu (29/4/2018).
Dengan capaian ini, Budi menyebut pengerjaan LRT tahap I yang dikerjakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini telah sesuai target. Ia memproyeksikan agar pada 2024, kemacetan lalu lintas di Jakarta sudah dapat diatasi. Karena itu, ia terus mendorong penyelesaian pembangunan sarana dan prasarana transportasi seperti LRT, Mass Rapid Transit (MRT) dan Bus Rapid Transit (BRT).
Dengan percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur transportasi di kota besar seperti Jakarta, Budi menilai kecepatan kendaraan bisa meningkat. “Kalau fungsi MRT, LRT, BRT dan kereta komuter berjalan maka aksesibilitas daripada orang-orang dari satu tempat ke tempat lain itu menjadi satu aksesibilitas yang baik. Paling tidak mobil bisa dengan kecepatan 40 km per jam,” ucapnya.
Terkait harga tiket LRT, Budi memperkirakan banderol yang dikenakan kepada masyarakat sekitar Rp12.000. Pemerintah nantinya memang memberi subsidi terhadap tiket. “Waktu itu ancer-ancernya Rp12.000. Mudah-mudahan itu bisa dilaksanakan. Itu (sudah, red) subsidi, real price-nya kira-kira Rp25.000. Jadi ada subsidi 50 persen,” tuturnya.
Ia menambahkan, tenaga yang akan direkrut LRT dan MRT berasal dari sekolah di bawah Kementerian Perhubungan. Seleksi ketat digulirkan pada tahun ini untuk mendapatkan tenaga kerja di kedua moda transportasi baru tersebut. Kurang lebih 4.000 orang terserap sebagai tenaga kerja. Pendaftaran untuk mengikuti tes tersebut telah dibuka melalui sistem daring. “Jadi sekarang itu yang daftar hampir 30 ribu untuk 4.000 kapasitas,” ujar Budi.
Sementara itu, Direktur SDM Adhi Karya Agus Karianto menjelaskan, capaian progres pembangunan sebesar 37 persen itu merupakan total pengerjaan di beberapa lintas layanan LRT tahap I. “Progres kita saat ini 37 persen. Untuk lintas layanan I Cibubur-Cawang 60 persen. Lintas layanan II 22 persen dan layanan itu dari Cawang-Dukuh Atas. Lintas layanan III dari Cawang Bekasi Timur itu 40 persen. Kalau dikumulatifkan 37 persen,” ujar Agus.
Agus memaparkan, saat ini pihaknya masih terkendala pembangunan di beberapa titik seperti di Jalan MT Haryono dan Cawang. “Di MT Haryono karena masih ada pedestrian yang belum bisa kita kerjakan. Masalah penyempitan itu di daerah Cawang karena Cawang ada stasiun yang besar, ada pertemuan dua lintas layanan di depan BNN itu, ada penyempitan agak lama. Kita targetkan di akhir Juli sudah normal,” terangnya
Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengatakan kereta ringan Light Rail Transit (LRT) Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome akan beroperasi pada Agustus 2018.