"Kami memutuskan untuk mendukung Pak Prabowo dalam Pilpres 2019. Pertaruhan tentang air mata istri dan anak, kawan Grab Car dan Gojek, enggak boleh ada yang mati lagi. Kaum buruh dekat kemiskinan, dan hanya Prabowo Subianto yang mau menandatangani kontrak politik dengan kami," ungkap Presiden KSPI Said Iqbal
Dukungan itu diakui Said bukan berasal dari dirinya melainkan berasal dari hasil musyawarah dengan buruh-buruh dari seluruh Indonesia. "Ini hasil musyawarah dengan semua buruh di Indonesia, bukan kemauan saya, bukan kemauan personal," klaimnya.
Dalam kontrak politik itu terdapat 10 butir perjanjian. Diantaranya, kesejahteraan, janji peningkatan pajak dan reformasi pajak, serta layanan transportasi layak bagi buruh, dan juga penghapusan Perpres Tenaga Kerja Asing.
"Memang kami secara tegas meminta kepada Pak Prabowo, bila Allah berkehendak dan rakyat memilih menjadi Presiden RI, menteri tenaga kerja berasal dari serikat buruh," kata dia.
Said kemudian mengajak seluruh buruh di Indonesia untuk menyukseskan pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon Presiden pada pemilu 2019. Ia juga meminta seluruh buruh untuk memanfaatkan media sosial guna memenangkan Prabowo. Hal itu diamini oleh para buruh yang hadir di Istana Olahraga (Istora) Senayan, Jakarta. "Mulai sekarang semua buruh siapin kamu punya WhatsApp, Facebook, Twitter, mulai kita melakukan serangan udara. Presidennya siapa? Prabowo. Jelas itu, clear," seru Said. Ia menjelaskan alasannya untuk mendukung prabowo adalah karena hanya Prabowo yang dapat menyejahterakan buruh. "Hanya Prabowo yang mau menandatangani kontrak politik dengan KSPI," terang dia.
Sementara itu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merasa mendapatkan kehormatan tertinggi karena dipercaya oleh ribuan buruh untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. Prabowo bercerita, ia teringat dengan harapan orangtuanya agar bisa meraih kepercayaan kaum buruh.
"Karena orangtua saya baru puas kalau kaum buruh percaya kepada Prabowo Subianto. Hari ini saya dipercaya oleh kaum buruh Indonesia. Ini kehormatan tertinggi yang pernah saya alami," kata Prabowo dalam pidatonya di hadapan ribuan buruh Konfederasi Serikat Pekerja di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/2018).
Prabowo menuturkan, orangtuanya mengajarkan dirinya untuk mengejar impian sembari membela kepentingan masyarakat. Dengan demikian, ia merasa bahagia mendapatkan dukungan dari peserta buruh yang hadir dalam kegiatan deklarasi ini.
"Saya hanya mau sampaikan kepada saudara sekalian, saya hanya seorang biasa bukan seorang yang luar biasa, saya bukan orang hebat, saya punya kelemahan," katanya.
Ia berharap kepada Tuhan agar diberikan kekuatan, kearifan, energi yang cukup untuk melaksanakan kepercayaan yang diberikan oleh buruh. Prabowo ingin mewujudkan harapan rakyat kecil yang ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
"Saya yakin dengan cepat kita bisa ubah keadaan bangsa Indonesia. Saya katakan kekayaan Indonesia dirampok dan dicuri," kata dia.
Di usianya yang sudah memasuki 67 tahun, Prabowo mengaku mendapat kekuatan yang luar biasa dari deklarasi ini. Ia siap jika buruh menjadikannya sebagai alat perjuangan pemenuhan hak-hak buruh. "Ini saya terima sebagai suatu tugas yang mulia, tugas yang suci. Seluruh jiwa dan raga saya, saya persembahkan kepada Ibu Pertiwi, gunakanlah Prabowo sebagai alat kalian, alatmu, bagi saya kehormatan yang paling mulia digunakan oleh bangsa dan negara," tandasnya
(mer/feb/run)