Humas PT MSJ Ferry Siregar mengatakan, hingga kini pihaknya belum bisa memastikan kapan peresmian jalan tol ini akan dilaksanakan. Sebab, PT MSJ juga berharap peresmian bisa dibuka langsung Presiden Jokowi beserta jajaran Kementerian PUPR. “Belum tahu ya. Begitu juga orang kementerian. Harapannya ya bisa dibuka presiden. Sebab sejak awal kami merencanakan Presiden Jokowi yang meresmikan. Jadwalnya padat, apalagi musim pemilu. Nanti lah ada kabar setelah uji coba sertifikasi kelaikan selesai,” kata Ferry.
Sementara itu, Direktur Utama PT MSJ Hendro Atmodjo menargetkan jalan Tol BORR Seksi II B dapat beroperasi pada triwulan kedua tahun 2018. Mengingat, saat ini pihaknya sudah merampungkan tes sertifikasi laik fungsi, yakni uji beban maksimum yang dilakukan Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan. “Rencananya paling lambat Juni mendatang. Pengecekan dilakukan untuk memastikan kepada masyarakat bahwa jalan layang ini laik fungsi saat beroperasi,” kata Hendro.
Sekadar diketahui, pembangunan jalan layang Tol BORR Seksi IIB sudah berlangsung sejak akhir Desember 2016. Pengerjaan dilakukan dari Kedungbadak hingga Simpang Yasmin, Kecamatan Tanahsareal. PT MSJ sendiri mengusulkan tarif tol sebesar Rp10 ribu atau naik sebesar Rp4.000 dari sebelumnya sebesar Rp6.000. “Tetapi tarifnya belum pasti. Pemerintah pusat berencana menurunkan tarif tol. Kami masih nunggu, bisa naik atau turun,” ujar Hendro.
Sebelumnya, PT MSJ sempat terkendala surat laik operasi dari Kementrian PUPR untuk mengoperasikan jalan layang tol BORR Seksi IIB. Surat ini meliputi pengecekan rambu-rambu jalan, kualitas aspal dan pencahayaan lampu. “Berkas rencananya sudah diserahkan 7 April lalu, bisa makan waktu sampai satu bulan. Kalau belum keluar jalan belum bisa dioperasikan,” kata Hendro.
(ryn/c/rez/run)