Tak cuma insiden bentrok antara massa pro-kontra Presiden RI Joko Widodo di CFD Jakarta pada Minggu (29/4) yang ramai diperbincangkan. Rencana adanya aksi serupa, #2019GantiPresiden, juga merambat ke CFD di Lapangan Sempur, pekan depan.
Dalam posting-an yang beredar tertulis #2019 GANTI PRES1DEN BOGOR CAR FREE DAY tanggal 13 Mei 2018 mulai pukul 7.00 di Lapangan Sempur. Dengan ajakan, peserta memakai kaos #2019 GANTI PRES1DEN.
Meme itu beredar luas hingga ke Panwaslu Kota Bogor. Komisioner Panwaslu Kota Bogor Ahmad Fathoni mengaku sudah mengetahui adanya rencana tersebut. Untuk itu, ia berharap aparat kepolisian turun tangan mengusutnya. “Itu (gerakan ganti presiden di Sempur, red). Kami serahkan saja ke kepolisian. Termasuk siapa penyelenggaranya harus dicari tahu,” kata Fathoni.
Dengan kapasitas Panwaslu, Fathoni mengaku pihaknya hanya bisa mengimbau agar CFD menjadi milik warga dan tidak ada aksi politis yang intimidatif hingga persekusi. “Semalam sih info (dari kepolisian, red) belum ada izin keramaian. Panitianya juga nggak jelas siapa,” ujar Fathoni.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya membenarkan bahwa pihaknya belum menerima pengajuan izin atas aksi CFD di Sempur. Untuk itu pihaknya belum memberi izin apa pun terhadap kegiatan tersebut bila ada pengerahan massa. “Belum ada izin ke polres,” jelas Ulung.
Berkaca pada aksi di CFD Bundaran HI pada Minggu (29/4), sempat terjadi gesekan antara massa pro dan kontra terhadap Jokowi. Bahkan, seorang wanita bernama Susi Ferawati jadi korban intimidasi dalam gesekan massa di CFD gara-gara mengenakan kaos #DiaSibukKerja. Pakaian itu membuatnya langsung dikerumuni barisan massa yang mengenakan kaos #2019GantiPresiden.
Mengantisipasi hal serupa, Ulung mengaku akan menganalisanya terlebih dulu sebelum memberikan izin. “Ya kita analisa. Karena kalau muatannya berbau politik, akan kita pertimbangkan. CFD kan sarana untuk olahraga dan kumpul, bukan orasi politik,” kata Ulung.
Dari informasi yang dihimpun Metropolitan, rencananya kampanye 2019 Ganti Presiden itu akan dimajukan pada Minggu (6/5) pekan ini.
Kapolsek Bogor Tengah Kompol Syaifuddin Gayo mengaku tidak ada masalah dengan kegiatan itu. Sebab, CFD adalah kegiatan rutin mingguan. “CFD nggak masalah kan. Soal pengerahan massa itu akan terus kami pantau,” singkatnya.
Munculnya ajakan aksi di Sempur dengan mengenakan kaos bertuliskan #2019GantiPresiden, turut membuat tokoh masyarakat Bogor angkat bicara. Wakil Ketua DPD KNPI Kota Bogor Rikardo Batlolone Hermes mengatakan, sesuai penyampaian Wali Kota Bogor Bima Arya CFD merupakan sarana olahraga untuk masyarakat Bogor dan tidak boleh ada selipan unsur politik di dalamnya.
Ketika di CFD terdapat unsur politik, nantinya akan menimbulkan perpecahan dan tidak akan kondusif. “Sebenarnya hak siapa saja menggunakan kaos #2019GantiPresiden. Tetapi waktu dan tempatnya harus diperhatikan, jangan sampai menimbulkan gejolak. Kita harus belajar dari kejadian di Jakarta yang berakhir ricuh,” kata Rikardo.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata menilai aksi menyatakan pendapat itu adalah hak bagi semua warga negara. Asalkan itu dilakukan tertib, konstitusional dan mendapat izin dari yang berwajib. “Ya silakan saja. Lagian di Bogor juga belum jelas aturannya. Kemarin ada paslon kampanye (di CFD) kok nggak diungkit-ungkit, sekarang baru diungkit sih. Seharusnya pemkot membuat aturan yang tegas,” kata Dadang seraya tersenyum.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Taman pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor Erwin Gunawan mengaku belum mendapatkan informasi apa pun terkait rencana aksi di Lapangan Sempur tersebut. Sebab, pihaknya hanya fokus pada tempatnya saja sebagai ruang publik dan tidak mempermasalahkan materi atau isi acara. “Namun memang jika ada pihak tertentu yang mengajukan izin ke kami, ya akan kami koordinasikan dengan kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) terkait kontennya,” kata Erwin.