Senin, 22 Desember 2025

Mahathir Resmi Jadi PM Malaysia Tertua

- Jumat, 11 Mei 2018 | 08:15 WIB

-
METROPOLITAN - Mahathir Mohamad resmi jadi Perdana Menteri (PM) Malaysia. Ia dilantik setelah proses pengambilan sumpah oleh Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V. Pelantikan itu digelar di Istana Negara, Kuala Lumpur, Kamis (10/5/2018) sekitar pukul 21:58 waktu setempat. Hal tersebut diketahui lewat siaran langsung via YouTube dari Bernama News Channel yang merupakan media Pemerintah Malaysia. Dalam siaran tersebut terlihat Mahathir didampingi sang istri, Siti Hasmah Mohamad Ali, yang duduk di sebelahnya.

Tampak juga istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail, yang hadir di acara pelantikan itu. Wan Azizah disebut akan menjadi Wakil PM Malaysia mendampingi Mahathir.

Mahathir menjadi PM lewat dukungan koalisi Pakatan Harapan yang memenangi pemilu. Kemenangan ini menjadi yang pertama setelah 60 tahun Malaysia dikuasai Barisan Nasional. Dengan kemenangan ini, Mahathir menjadi pemimpin paling tua dengan usia 92 tahun.

Sebelum dilantik, Mahathir Mohamad mengatakan bahwa sesuatu yang sebelumnya tidak disangka, pada akhirnya bisa terwujud. "Kita telah melakukan sesuatu yang selama ini mustahil untuk berlaku. Angin perubahan telah melanda. Semalam, kita telah memilih untuk mengembalikan maruah negara. Terima kasih kami ucapkan. Kami akan menunaikan janji-janji yang telah dibuat dan bersedia berhadapan dengan rakyat," demikian cuit Mahathir lewat akun dengan nama penanya chedet.

Ketika menuju Istana Negara, Mahathir menggunakan limosin Proton Perdana dengan nomor ‘Proton 2020’. Nomor itu mencerminkan visi Mahathir yang pernah digagasnya ketika ia menjadi PM sebelumnya untuk menjadikan Malaysia sebagai negara maju di 2020.

Menyusul pengumuman resmi hasil pemilihan umum yang digelar pada Rabu (9/5), Najib Razak, mantan PM dan pemimpin Barisan Nasional yang dikalahkan Mahathir Mohamad, mengaku siap menerima pemimpin baru. "Menerima kehendak rakyat dan pihak Barisan Nasional memegang bertekad menghormati demokrasi," ujar Najib.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin menekankan pentingnya estafet kekuasaan menyusul kekalahan mengejutkan yang dialami Barisan Nasional.

"Kini tiba waktunya bagi mereka yang secara bebas dipilih oleh rakyat Malaysia untuk memimpin negara kita," katanya. "Negara kita hanya dapat bertahan jika kita melakukan pemindahan kekuasaan secara tertib dan mulus," tambah politikus UMNO yang dipilih kembali menjadi anggota parlemen itu.

Politikus lain dari koalisi Barisan Nasional yang kalah, Abdul Rahman Dahlan, menyerukan kepada partai-partai anggota koalisi dan para pendukungnya untuk tetap kokoh dan menjadi oposisi yang efektif. "Meskipun kalah, kita harus membangun kembali kekuatan partai untuk berjuang di kesempatan lain. Kuatlah. Mari kita menjadi oposisi yang efektif dan memastikan Pakatan Harapan menepati janji-janji selama 100 hari pertama," demikian cuit kepala bagian komunikasi strategis Barisan Nasional.

(de/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X