Rencananya armada bus yang ada tidak hanya beroperasi mengangkut anak ke sekolah, tetapi juga bisa mengangkut atau membawa siswa khususnya SD yang ada di Kota Bogor untuk mengunjungi museum-museum. “Karena masih banyak siswa SD di pinggir Kota Bogor yang belum pernah ke museum. Jadi selain membawa ke sekolah juga mengedukasi para siswa dengan mengunjungi museum-museum di Kota Bogor,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Umum dan Kepegawaian Disdik Kota Bogor Ayub Cahyono menambahkan, berdasarkan hasil rapat bersama dinas terkait, dari dua bus awal yang disiapkan salah satunya akan melayani rute seputaran Sistem Satu Arah (SSA) dengan harapan mengurangi kemacetan yang diakibatkan banyaknya kendaraan antar jemput.
Selain tujuannya mengurangi kemacetan, sambung Ayub, bus sekolah diharapkan membantu meringankan biaya transportasi para siswa. Untuk itu, Disdik Kota Bogor berharap cakupan rute pelayanan tidak hanya di tengah kota, tetapi keseluruhan wilayah. “Dua bus awal yang disiapkan memiliki ukuran berbeda, yakni medium bus dengan daya tampung sekitar 35 orang lebih jika interiornya diubah dan minibus dengan daya tampung 15 orang,” katanya.
Untuk tahap awal bagi para pelajar yang akan menggunakan bus sekolah ini tidak dipungut biaya. Ke depan ada rencana penambahan armada dengan evaluasi operasional dari dua bus yang ada. “Total anggaran pengadaan bus sekolah itu mencapai Rp2 miliar, termasuk segala biaya terkait bus sekolah tersebut,” ujarnya.
(*/feb/run)