Senin, 22 Desember 2025

Pengurus Gerindra Dibunuh Bareng Istrinya

- Sabtu, 2 Juni 2018 | 08:53 WIB

-
METROPOLITAN - Keheningan pagi Kampung Pabuaran, RT 04/03, Kecamatan Ciampea, mendadak histeris seketika. Ketua Ranting Ciampea Partai Gerindra Kabupaten Bogor Sadam (70) dan istrinya, Haryati (68), ditemukan tergeletak tak bernyawa di kediamannya. Kemarin, para kerabat pun berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.

Kedua korban ditemukan tewas di rumahnya dalam kondisi mengenaskan, Kamis (31/5/2018) sekitar pukul 07:30 WIB. Jasad Sadam ditemukan tak jauh dari jenazah istrinya dengan luka di bagian kepala, lengan dan kaki. Sementara Hayati ditemukan penuh luka di bagian kepala.

Ini berawal dari kecurigaan anaknya, Nurhadi, melihat warung orang tuanya belum dibuka. Padahal, hari biasa setiap pukul 06:00 WIB, kedua orang tuanya sudah sibuk beraktivitas. “Setiap pagi biasanya sudah buka warung. Akhirnya saya panggil-panggil tapi nggak ada jawaban,” kata Nurhadi.

Ketika itu pula ia memanggil warga dan Ketua RT untuk mendobrak pintu rumah orang tuanya. “Saya kaget ibu bapak saya sudah tergeletak bersimbah darah di kamar,” ucap Nurhadi dengan nada tersendu.

Sementara menurut keterangan tetangga korban, Rabu (30/5) malam, korban Sadam masih beraktivitas normal yakni menjaga warungnya hingga pukul 21:00 WIB. Bahkan di kampung itu beredar kabar soal adanya motif pembunuhan karena harta warisan. Sebab, selama ini Sadam dan istrinya juga aktif mendirikan sekolah PAUD dan berjualan. “Dengar-dengar sih karena harta warisan. Makanya keluarganya juga dibawa ke polres, diperiksa,” terang salah seorang tetangga yang tak mau disebutkan namanya.

Kabar meninggalnya Sadam dan Haryati sudah sampai di telinga Pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor. Rencananya, dalam waktu dekat ini partai berlambang garuda itu akan melayat ke kediaman korban. “Tadinya mau hari ini (kemarin, red), cuma karena ada kegiatan, kita akan jadwalkan ulang. Insya Allah besok,” kata Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor Adi Suwardi.

Menurutnya, soal akibat meninggalnya, hingga kini pihaknya belum mengetahui pasti apa dan karena apa penyebabnya. Karenanya, ia menyerahkan kasus ini kepada aparat kepolisian. “Untuk infonya karena apa, kita tidak tahu persis. Kita yakinkan petugas akan melakukan yang terbaik untuk mengusut kasus ini. Sejauh ini kita tidak terlalu indikasi ke sana (berkaitan dengan urusan politik, red),” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Ciampea Kompol Adi Fauzi menduga meninggalnya pasutri ini akibat pembunuhan. Sebab dari kondisi korban ditemukan adanya luka di bagian kepala belakang. Pelaku juga diduga masuk rumah korban melalui atap rumah atau plafon. “Dugaan sementara korban dibunuh. Kalau barang berharga hingga kini belum ada yang dilaporkan hilang,” kata Kapolsek.

Guna keterangan lebih lanjut, sambungnya, jasad kedua korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati dan petugas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman korban. “Saat ini kita masih menunggu hasil autopsi terlebih dahulu. Kasusnya kami limpahkan ke Satreskrim Polres Bogor untuk penyelidikan lebih lanjut,” ungkapnya.

(khr/mul/c/rez/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X