METROPOLITAN - Aksi ngamuk seorang bule di Musala Nurul Jadid, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Sabtu (2/8), mendadak viral di media sosial. Pria yang diketahui berkewarganegaraan Prancis bernama Frank (62) itu marah karena mendengar lantunan selawat yang dianggapnya justru aktivitas karaoke.
Dalam video tersebut, pria bule itu mengenakan celana pendek selutut dan kaos tanpa lengan. Pria bule ini mendatangi rumah salah seorang warga untuk mengeluhkan masalahnya.
Pria asing yang berusaha berbicara dalam Bahasa Indonesia ini mengaku terganggu dengan suara dari musala tersebut. Bukannya menyebut lantunan selawat, si bule mengatakan lantunan suara itu disebutnya sedang karaoke. ”Kenapa karaoke?” tanya bule itu.
Medengar jawaban si bule, seorang wanita menjelaskan bahwa suara dari musala itu bukan orang sedang berkaraoke. ”Bukan karaoke, selawatan,” jawab seorang ibu yang sedang menyapu. ”Yea I know... solo... solo...,” timpal si bule. ”Bukan solo... bukan. Karaoke,” kata ibu tersebut mengulangi jawabannya.
Setalah videonya ramai di masyarakat, Polsek Ciampea pun akhirnya turun tangan. Polisi menenangkan masyarakat untuk tidak bertindak reaktif serta mempertemukan kedua belah pihak.
Kapolres Bogor AKBP Andi Mohammad Dicky mengatakan, pihaknya mempertemukan tokoh masyarakat sekitar, MUI Desa Ciampea juga WNA untuk dipertemukan. Permasalahan itu pun diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat.
”Memanggil kedua belah pihak serta menyelesaikan permasalahan dengan cara musyawarah dan mufakat. Dihadiri kedua belah pihak serta kapolsek yang didampingi babinsa dan bhabinkamtibmas. (Kemudian) memeriksa data-data kewarganegaraannya seperti paspor dan visa,” jelas Andi.
Saat tahap mediasi, Frank mengakui kesalahannya karena telah bersikap emosi dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Frank juga tidak mengetahui bahwa kegiatan selawatan dan tadarusan merupakan kegiatan umat muslim, terlebih sedang memasuki bulan Ramadan. ”Mister Frank memohon maaf kepada Ustadz Ade Syafei dan warga sekitar atas perbuatannya, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” bebernya. Frank diketahui menikah dengan wanita Indonesia bernama Asmini (50). Istrinya mengaku bahwa suaminya mengidap gangguan emosi dan sering marah-marah. Bahkan terkadang Frank harus tidur di luar rumah. Atas kasus ini pun, Frank menyampaikan permohonan maafnya.
Video permintaan maaf Frank itu di-posting akun Instagram @ Polresbogor, Minggu (3/5/2018). Frank tampak bersalaman dengan Ustadz Ade Syafei dalam video itu. ”Saya pribadi meminta maaf terhadap masyarakat Tegalwaru, Ciampea, dan umat Islam di Indonesia umumnya atas perkataan dan perbuatan saya menyinggung umat muslim dikarenakan saya kurang memahami bahasa Indonesia,” ungkap Frank. (de/feb/run)