METROPOLITAN - Jelang Idul Fitri yang tinggal sembilan hari lagi, Perum Badan Urusan Logistik memberi jatah beras khusus warga miskin. Namun, pembagian jatah ini membuat warga harus mengelus dada lantaran kondisinya buruk.
Bukan hanya jelek secara fisik, beras yang dikirim ke warga di Kampung Nanggoh, RT 04/01, Desa Lemahduhur, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, juga bau dan mirip pakan ternak.
Warga Caringin, Edo, mengaku kecewa dengan beras yang dijatah Bulog. “Saya memohon pejabat Bulog untuk lebih manusiawi lagi kalau mau kasih beras. Kami itu manusia bukan hewan. Masa berasnya kuning, bau apek kayak umpan bebek,” keluhnya.
Ia pun meminta para pejabat di Bumi Tegar Beriman lebih memperhatikan kualitas beras yang diberikan secara cuma-cuma. “Jangan mentang-mentang berasnya gratis, seenaknya kasih beras yang tidak layak makan begitu,” ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor Egi Ghunandi Whibawa mengaku sangat prihatin atas ditemukannya beras yang sangat memprihatinkan. Menurutnya, petugas Bulog seharusnya mengecek kelayakan beras sebelum didistribusikan ke warga. “Kan ada petugas yang ditugaskan, harusnya mengecek beras yang dibagikan ke masyarakat dalam bentuk rastra. Saya minta jika menerima beras yang tidak layak konsumsi, ditolak saja. Kepala desa juga harus menolak minta pulangin saja truk yang kirim beras tersebut,” tegas Egi.
Dikonfirmasi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor Dace Supriyadi mengaku bahwa hal itu bukan kewenangannya. Menurutnya, operasi pasar atau bazar selalu koordinasi dengan Bulog kaitan bahan pokok yang ada di Bulog. “Silakan langsung ke Bulog saja,” kata Dace.
Hingga berita ini dikorankan, Kepala Gudang Sub Divisi Dramaga Agus Hermawan belum merespons. (mul/c/feb/run)