Minggu, 21 Desember 2025

DITUDUH SELINGKUH DENGAN AHOK, KETUM PSI LAPOR POLISI

- Jumat, 8 Juni 2018 | 11:36 WIB

-

METROPOLITAN - Isu soal perselingkuhan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tja­haja Purnama (Ahok) berbuntut di meja polisi.

Tak terima dituduh melakukan perselingkuhan dengan Ahok, Grace pun mendatangi kantor Polda Metro Jaya. Gra­ce melaporkan akun Twitter bernama @Hulk_idn ke Polda Metro Jaya karena dianggap menyebarkan berita hoaks. Bahkan, Grace mengatakan, posting-an akun tersebut menga­rah ke pelecehan seksual.­

”Dikatakan saya punya hu­bungan khusus dengan Pak Ahok. Dalam hal ini hubungan as­mara sampai dengan suami istri dan dia klaim punya video itu. Jadi ini sesuatu yang ngawur banget, ngarangnya luar biasa,” ujarnya, Kamis (7/6).

Akun tersebut katanya mem-posting berita hoaks tentang dirinya sejak beberapa hari lalu. Namun dilakukan secara terus-menerus. Karena merasa tidak nyaman dan dapat membunuh karakternya wanita yang me­mimpin PSI, akhirnya Grace memutuskan melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

”Kami melaporkan dugaan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elek­tronik. Karena itu dilakukan terus-menerus dan ternyata lumayan viral. Nggak cuma na­rasi dan juga foto-foto, dia meng­klaim ada video juga. Itu semua kebohongan,” tegasnya.

Unggahan tersebut, sesalnya, sudah mulai membentuk opini di publik. Bahwa apa yang dina­rasikan seolah-olah benar. Kerja akun tersebut juga terbilang sis­tematis. Bahkan lebih dari satu orang. ”Karena ini ada timnya, kerjanya rapi. Satu melemparkan kemudian disamber dengan yang lain kemudian di-attach ke Twit­ter, mereka saling sambut-meny­ambut. Jadi keliatan banget ini terorganisasi,” sebut Grace.

Dia pun menduga ada motif politik di balik ini semua. Meng­ingat sekarang sudah mema­suki tahun politik. ”Iya (ada motif politik, red), karena posting-an ini semua temanya politik,” tegasnya. Untuk itu, menurut­nya, hal seperti ini tidak bisa dibiarkan. Sebab, dia menilai ini cara-cara buruk dalam ber­politik. Terlebih terhadap par­tisipasi perempuan.

”Nggak boleh dengan cara-cara seperti ini. Nggak beradab apalagi di saat kita ingin ting­katkan partisipasi perempuan di politik. Gimana perempuan mau banyak, baru mau maju saja sudah diginiin,” kesalnya.

Jika dibiarkan, publik akhirnya jadi tidak netral menentukan pilihan. ”Akhirnya bukan meli­hat program, kompetensi, tapi melihat beginian. Akhirnya kualitas demokrasi kita jadi je­lek, jadi turun,” pungkas Grace. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X