Senin, 22 Desember 2025

Asyik Beri Surprise, Rindu Unggul

- Kamis, 28 Juni 2018 | 11:33 WIB

-

METROPOLITAN - Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) unggul menurut hasil penghitungan cepat (quick count) pilkada Jawa Barat (Jabar). Tanpa disangka, perolehan suaranya dipepet terus pasangan Sud­rajat-Ahmad Syaikhu (Asyik). Padahal berdasarkan hasil se­jumlah lembaga survei, keter­pilihan Sudrajat-Syaikhu jauh di bawah Ridwan-Uu dan De­ddy Mizwar-Dedi Mulyadi. ­

Kemenangan Ridwan-Uu ber­dasarkan perhitungan cepat sudah banyak diprediksi se­jumlah lembaga survei seper­ti telah dipaparkan sebelumnya. Popularitas Ridwan Kamil pun berada di atas semua calon wakil gubernur Jabar. Namun tidak dengan Ahmad-Syaikhu.

Pasangan yang diusung Gerindra, PKS dan PAN itu memberi kejutan di hari pen­coblosan dengan perolehan suara yang mengungguli pa­sangan Demiz-DM. Berdasar­kan hasil perhitunan tiga lem­baga survei, pasangan Rindu memperoleh suara paling te­ratas. Seperti yang dilansir lembaga survei LSI Denny JA.

Ridwan Kamil-Uu memperoleh suara 32,98 persen, disusul May­jen Sudrajat-Syaikhu 27,98 per­sen. Sedangkan pasangan Demiz-DM mendapat perolehan suara 26,07 persen dan di urutan terakhir ada Hasanudin-Anton dengan perolehan 12,98 persen.

Hasil tak jauh beda juga dit­unjukkan lembaga survei Indo Barometer yang memenangkan pasangan Rindu dengan pero­lehan suara 32,40 persen, pa­sangan Asyik 28,54 persen, pasangan Demiz-DM 26,10 persen dan Hasanudin-Anton 12,95 persen.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, keberhasilan Sudrajat-Syaikhu membayangi Ridwan-Uu tidak bisa dilepaskan dari peran me­sin politik PKS di Jawa Barat yang cukup solid. Ia memban­dingkannya dengan kemenangan kader PKS sebagai gubernur dalam pilgub Jabar 2008 dan 2013.

“Berkaca di 2008 lalu juga kan memang demikian, Ahmad Heryawan juga menyodok Agum dan Danny. Memang PKS ini tidak bisa dianggap remeh di Jabar,” ujarnya.

Selain itu, Hendri menamba­hkan, strategi yang dikeluarkan Sudrajat-Syaikhu dengan me­mosisikan mereka sebagai satu-satunya pasangan yang menghendaki 2019 Ganti Pre­siden sangat membantu men­dongkrak popularitas pasangan tersebut.

Hendri bahkan membayang­kan jika di Jabar yang bersaing dalam pilgub hanya dua pa­sangan seperti di pilgub Ja­karta 2017, yaitu antara kubu pro Jokowi dan pro Prabowo, ia memprediksi pasangan yang pro Jokowi itu akan kembali kalah. “Bahkan ini (perhitung­an suara, red) belum selesai, jadi (pasangan Ridwan-Uu) harus hati-hati juga,” tambah­nya.

Sementara itu, kandidat gu­bernur Jabar nomor satu Ridwan Kamil yang dinyatakan menang versi quick count melarang pendukungnya melakukan eu­foria kemenangan secara ber­lebihan.

Kang Emil juga mengingatkan agar pendukungnya tetap san­tun, taat aturan dan tidak mem­balas tindakan atau ucapan yang dilakukan tim lawan. ”Kepada pendukung, saya melarang eu­foria berlebihan. Hari ini tidak ada pawai. Hari ini kami me­nerima berita baik yang disam­paikan quick count tapi belum resmi. Kalau sudah disampai­kan secara resmi, barulah mer­encanakan membuat acara syukuran kemenangan,” kata Kang Emil di pusat pemantau quick count Rindu di Hotel Pa­pandayan, Rabu (27/6).

Wali Kota Bandung ini men­gatakan, perjalanannya dalam kontestasi pilgub Jabar 2018 hingga mencapai titik sekarang ini sangat panjang, lebih dari 1,5 tahun. ”Betapa tantangan dan fitnah dunia bertebaran sedemikan rupa. Tapi jika Allah sudah berketetapan, maka tidak ada daya upaya dunia yang bisa melawan ketetapan Allah SWT,” pungkasnya. (jp/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X